GridOto.com- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan kecerdasan buatan dalam pengaturan arus lalu lintas.
Sistem pengaturan ini dinamakan Intelligent Traffic Control System (ITCS).
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatakan ITCS telah diterapkan sejak 2022 lalu.
"Kini akan terus meningkatkan jumlah ITCS di berbagai titik krusial di Jakarta," ungkap Syafrin dalam talk show dengan Sonora FM, Rabu (6/8).
Syafrin menjelaskan kenapa ITCS ini penting bagi lalu lintas di Jakarta.
Menurutnya, sistem ini dirancang untuk mengoptimalkan pengaturan lalu lintas.
"Jakarta dinilai sebagai kota yang memiliki tingkat stop n go yang tinggi berdasarkan penilaian sebuah lembaga lalu lintas internasional," jelasnya.
Dari kondisi ini, diketahui salah satu penyebabnya adalah terjadi ketidakefektifan flow traffic.
Sebagai contoh dalam 1 ruas jalan yang memiliki 3 atau 4 simpang.
Di salah satu simpang yang semi otomatis tidak dapat menilai traffic yang ada.
Baca Juga: Polisi Revisi Materi Uji Tindak Pidana Lalu Lintas, Dari 3 Ribu Anggota, Baru Segini Tersertifikasi
Jika kendaraan banyak, namun hijaunya sedikit dan merahnya panjang.
"Maka arus kendaraan akan terhambat. Baru bergerak semeter harus berhenti," kata Syafrin.
Sementara, di simpang lainnya yang flow trafficnya sepi, malah hijaunya panjang sementara merahnya pendek.
"Akhirnya, terjadi kekosongan di simpang lainnya," ungkap Syafrin.
Hal di atas merupakan ketidakefisiensi traffic.
Dengan teknologi ITCS ini akan meminimalkan terjadinya inefisiensi flow traffic tadi.
"ITCS akan memotret kawasan sejarak 100 meter di persimpangan dan menghitung flow yang ada," bilangnya.
Lalu akan dihitung arus kendaraan melalui Analityc Number Plate Recognition (ANPR).
"Data yang didapat ini akan dianalisis, lalu dengan kecerdasaran buatan ITCS mengatur secara real time, panjang pendek pergerakan lampu merah dan hijau," bilangnya.
Sederhananya menrut Syafrin, jika antrian kendaraan panjang, maka secara otomatis sistem ITCS akan memberi perintah hijau lebih lama dan merah lebih cepat.
Sehingga efisiensi pergerakan kendaraan akan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR