Jika kendaraan banyak, namun hijaunya sedikit dan merahnya panjang.
"Maka arus kendaraan akan terhambat. Baru bergerak semeter harus berhenti," kata Syafrin.
Sementara, di simpang lainnya yang flow trafficnya sepi, malah hijaunya panjang sementara merahnya pendek.
"Akhirnya, terjadi kekosongan di simpang lainnya," ungkap Syafrin.
Hal di atas merupakan ketidakefisiensi traffic.
Dengan teknologi ITCS ini akan meminimalkan terjadinya inefisiensi flow traffic tadi.
"ITCS akan memotret kawasan sejarak 100 meter di persimpangan dan menghitung flow yang ada," bilangnya.
Lalu akan dihitung arus kendaraan melalui Analityc Number Plate Recognition (ANPR).
"Data yang didapat ini akan dianalisis, lalu dengan kecerdasaran buatan ITCS mengatur secara real time, panjang pendek pergerakan lampu merah dan hijau," bilangnya.
Sederhananya menrut Syafrin, jika antrian kendaraan panjang, maka secara otomatis sistem ITCS akan memberi perintah hijau lebih lama dan merah lebih cepat.
Sehingga efisiensi pergerakan kendaraan akan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR