Jalan Tol Semarang-Batang Sepi Melompong, Arus Kendaraan Turun Drastis Hingga 50 Persen

Naufal Nur Aziz Effendi - Sabtu, 11 April 2020 | 09:25 WIB

Arus kendaraan lengang di ruas jalan tol Semarang, Senin (30/3/2020). (Naufal Nur Aziz Effendi - )

GridOto.com - Arus kendaraan yang masuk ke Kota Semarang, Jawa Tengah melalui tol Semarang-Batang per harinya menurun drastis.

Melansir dari TribunJateng.com, penurunan arus kendaraan tersebut sudah dimulai sejak Maret 2020 lalu.

Dari data yang diperoleh dari PT Jasamarga Cabang Semarang-Batang, tercatat penurunan jumlah arus kendaraan itu mencapai hingga 40-50 persen.

Dirut Jasamarga Cabang Semarang-Batang, Arie Irianto mengungkapkan, biasanya, arus kendaraan yang masuk ke Semarang dari arah barat maupun sebaliknya berkisar 22 ribu-24 ribu unit per harinya.

Baca Juga: Jalan Tol Kayuagung-Palembang Sudah Resmi Dibuka, Gratisnya Sampai Kapan?

Namun, kata Arie, arus kendaraan kini menurun drastis hingga 10 ribu unit saja per harinya sejak wabah pandemi virus corona Covid 19 meluas.

"Terutama di ruas Tol Semarang - Batang jadi sepi. Kita tahu bahwa warga dari barat (Jakarta/Jabar) banyak yang mudik lebih dulu ke kampungnya (Jateng)," kata Arie, dikutip dari TribunJateng.com, Jumat (10/4/2020).

"Tapi, pengguna tol justru cenderung turun dari hari normal biasanya," lanjutnya.

Saat ditanyai ihwal pendataan para pemudik via tol dengan tujuan Kota Semarang, dia menyebut tidak ada kegiatan serupa di ruas maupun gerbang tol.

Baca Juga: Gerbang Tol Mapan di Madyopuro Resmi Dibuka, Belum Dikenakan Tarif Sob

Meski tidak ada pendataan bagi pemudik yang masuk Semarang via tol, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan di rest area.

Sejumlah protokol pemeriksaan bagi pengunjung pun dipersiapkan di seluruh rest area yang dikelola Jasamarga.

"Jadi, para pemudik jalur tol yang mampir ke rest area bakal diperiksa dan didata juga.Sejumlah tenant atau gerai di rest area pun sudah diminta untuk menerapkan kebijakan physical distancing," ujar Arie.

"Pengunjung harus jaga jarak. Masjid di rest area pun sudah kita berita tanda bagi para jamaah supaya tetap jaga jarak 1 meter," jelas Dirut.

Baca Juga: Insiden Nissan GT-R Buktikan Jalan Tol Bukan Arena Balap, Psikolog Jelaskan Pemicu Kebut-kebutan

Arie menambahkan, sebenarnya, pemberhentian untuk pengecekan kendaraan di jalur tol bakal berdampak pada antrian.

Menurutnya, hal tersebut tentu kontradiksi dengan penerapan physical distancing oleh pemerintah.

"Apalagi di gerbang tol rentan terjadi antrean. Jika ditambah ada pengecekan di tol, tentu antrean semakin panjang dan membuat kerumunan.Itu kontradiksi dengan physical distancing." jelas Arie.

"Lalu, itu pun jadi tidak sesuai dengan amanah UU 38 Tahun 2004 dan PP 15 Tahun 2005 tentang fungsi jalan tol untuk memperlancar arus mobilisasi dan distribusi orang, serta barang," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Arus Kendaraan di Jalan Tol ke Arah Semarang Turun Hingga 50 Persen