Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ini Kenapa Wacana Jalan Berbayar di Jakarta Bertahun-tahun Terbengkalai

Ferdian - Selasa, 29 April 2025 | 18:30 WIB
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ) akan menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing ( ERP) di beberapa ruas jalan yang merupakan penghubung DKI Jakarta.
AsiaOne
Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek ( BPTJ) akan menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing ( ERP) di beberapa ruas jalan yang merupakan penghubung DKI Jakarta.

GridOto.com - Penerapan jalan berbayar alias Electronic Road Pricing (ERP) sudah sejak lama digaungkan.

Namun nyatanya sampai saat ini wacana tersebut masih belum nampak penerapannya seperti terbengkalai.

Aturan mengenai ERP sudah dibentuk pada Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengendalian Lalu Lintas Secara Elektronik.

Pada Raperda tersebut juga sudah diusulkan mengenai kawasan, jam operasional, tarif, hingga dendanya.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS Taufik Zoelkifli, mengatakan, pada masa pemerintahan gubernur sebelumnya, Raperda tentang ERP sudah mau ditandatangani.

Tapi, kemudian banyak sekali protes dan demo ke Balai Kota hingga DPRD.

Selain itu, ada juga alasan lainnya yang membuat implementasi soal ERP ini kerap tertunda, yakni alasan politik.

"Secara politik, kalau di legislatif kan setiap 5 tahun, kita ganti orang, juga gubernurnya," ujar Taufik, dalam diskusi pada acara Jakarta Urban Mobility Festival 2025, di Jakarta, belum lama ini.

Baca Juga: Jalan Berbayar di Jakarta Rencananya Akan Diterapkan Tiap Hari, Segini Tarifnya

"Jadi, misalkan kita membahas ERP. Anggota yang baru akan reset lagi, dulu seperti apa ya pembahasannya. Nah, yang memang kendala dari kita," kata Taufik.

Taufik menambahkan, kebetulan dirinya sudah dua periode berada di DPRD. Sehingga, masih bisa mengerti soal pembahasan ERP.

Namun, anggota DPRD lainnya tidak bisa langsung menyambung soal ERP.

"Terutama juga pimpinan eksekutifnya. Gubernur, itu kan jabatan politis. Jadi, artinya memang ini ya, mudah-mudahan nanti ya. Bagaimana kita secara berpolitik itu lebih dewasa," ujar Taufik disitat Kompas.com.

"Jadi, kalau misalnya di negara maju, ketika berganti pucuk pimpinan, itu masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan itu bisa terus berlanjut. Walaupun, memang sudah ada upaya. Kita kan punya RPJPN, Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Negara atau Nasional. Kemudian ada RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah," kata Taufik.

Menurutnya, setiap politisi yang memenangkan pertarungan di Pemilihan Umum, secara konsisten harusnya bisa berpatokan pada apa yang sudah dibuat oleh pendahulunya.

Kepala Pusat Data Informasi Perhubungan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Susilo Dewanto, mengatakan bahwa ERP sebagai satu alat untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi diharapkan bisa direalisasikan secepatnya.

"Harapannya sih memang di era kepemimpinan Pak Pramono dan Pak Rano (Karno). Sehingga, dalam periode lima tahun ini sudah dapat diimplementasikan," ujar Susilo.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa