Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

OtoJadul

Otojadul - Cerita Pengembangan Mobil Nasional Bikinan Aburizal Bakrie, Sampai Rekrut Lima Perusahaan

Ruditya Yogi Wardana - Selasa, 21 September 2021 | 09:35 WIB
Gambaran mobil nasional Bakrie B-97.
Dok. OTOMOTIF
Gambaran mobil nasional Bakrie B-97.

GridOto.com - Bicara soal mobil nasional Indonesia, mungkin sobat GridOto akan lebih terbayang dengan merek Timor dengan model S515i dan SW516i yang cukup dikenal sejak 1995.

Tapi siapa sangka, dulu juga ada perusahaan lain di Indonesia yang pernah bikin mobil nasional lo, yakni Bakrie Motor dengan model B-97.

Melansir dari Tabloid OTOMOTIF No 14/VI terbitan 12 Agustus 1996, prototipe B-97 awalnya merupakan proyek ambisius yang dicetuskan oleh Aburizal Bakrie pada 1990-an silam.

Pengembangan prototipe ini dimulai oleh Aburizal Bakrie dengan mengontak biro konsultan Global Automotive Design and Technology (GADAT) yang berbasis di Singapura melalui Bakrie Motor pada 1992 silam.

Setelah melakukan sejumlah pembicaraan, Bakrie Motor dan GADAT kemudian melakukan riset dengan mengumpulkan data pasar, kompetitor, sumber daya dan lain-lainnya.

Langkah tersebut dilakukan karena Bakrie berencana memasarkan hasil jadi B-97 ke wilayah ASEAN, Amerika Latin dan Eropa.

Setelah berbagai tahap studi sudah selesai, kemudian dilanjutkan dengan memutuskan konsep dan desain yang nantinya dibuat oleh para teknisi Bakrie Motor.

Untuk ini, Bakrie Motor langsung merekrut lima perusahaan yang bisa membandunya mengembangkan prototipe B-97, salah satunya Peugeot Citroen Moteur (PCM) sebagai penyedia mesin.

Baca Juga: Otojadul: Percaya Enggak Percaya, Santet Sempat Jadi Jurus Andalan di Ajang Balap Era Awal 2000

Ketika konsep dan desainnya sudah jadi, Aburizal Bakrie lalu meminta untuk membuat tujuh unit prototiep B-97.

Empat unit prototipe akan dites jalan di Leyland Technical Cener (LTC) sementara sisanya dibuat statis.

Kepala Proyek Bakrie Motor pada saat itu, Basoeki Soebiakto menuturkan, ada alasan tersendiri kenapa desainer B-97 memilih sasis konvensional ketimbang monokok.

"Konsep fondasi sasis membuatnya mudah dimodifikasi tanpa harus mengubah sasis desainnya," ujarnya, dikutip dari Tabloid OTOMOTIF No 14/VI terbitan 12 Agustus 1996.

Aburizal Bakrie bersama timnya yang terlibat dalam pengembangan mobil nasional, Bakrie B-97.
Dok. OTOMOTIF
Aburizal Bakrie bersama timnya yang terlibat dalam pengembangan mobil nasional, Bakrie B-97.

Lalu untuk suspensi depan dibuat independen dengan mengandalkan sokbreker buatan Kayaba yang diproduksi di Indonesia.

Tak lupa, para teknisi juga memasangkan torsion bar yang dibuat sejajar dengan sasis untuk menggantikan peran per keong.

Hal tersebut membuat bantingan suspensi prototipe B-97 jadi empuk, sehingga pengemudi dan penumpang bisa merasa nyaman saat berkendara.

Supaya prototipe ini semakin stabil, dipasangkan stabilisator yang melintang dari kiri ke kanan yang berfungsi sebagai anti-roll bar.

"Satu-satunya mobil yang pakai anti-roll sebagai kelengkapan standarnya," kata salah satu staf engineering Bakrie Motor, Suryanto Hariadi.

Baca Juga: Otojadul: Drag Race Tuban 2001, Penonton Ngamuk hingga Bakar Lintasan Gara-gara Pembalap Ogah Start, Ini Alasannya

Urusan komponen-komponen lokal yang ada di Bakrie B-97, bisa terlihat di beberapa part, seperti pengereman depan yang menggunakan cakram dan tromol untuk bagian belakang merupakan buatan pabrik Bakrie Tosan.

Beralih ke dapur pacunya, Bakrie Motor menyediakan tiga varian mesin yang dipasangkan di B-97, yakni 1.900 turbo intercooler, empat-silinder 8-klep 2.000 cc dan empat-silinder 16-klep 2.000 cc.

Tercatat ada kurang lebih 10 persen dari komponen ketiga mesin itu dibuat secara lokal di Indonesia.

Belum lagi ada banyak part di Bakrie B-97 rancangan Aburizal Bakrie dan timnya yang juga dibuat secara lokal.

Ketika pengembangan prototipe dan pengetesan dirasa sudah cukup, Bakrie Motor pun bisa beralih ke tahap produksi yang dilakukan secara lokal.

Seperti panel bodinya dibuat di pabrik khusus yang dibangun oleh Bakrie Motor di Cikarang, Jawa Barat.

Sementara untuk perakitannya dipercayakan pada Ningz Pacific Motor yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Grup Lippo dan Bakrie.

Adapun proses perakitan B-97 saat itu rencananya bisa dilakukan pada Juni 1997 dengan kandungan lokal sebanyak 40 persen.

Baca Juga: Otojadul: Cerita Kelahiran Lamborghini Countach, Mbahnya Aventador

Saat unitnya sudah selesai diproduksi, Bakrie B-97 kemudian dirilis secara resmi di Jakarta Convention Center pada Desember 1997 silam.

Pada saat perilisan, Bakrie B-97 rencananya dibanderol mulai dari Rp 38,5 juta hingga Rp 60 juta.

Kelengkapan standar yang ada pada Bakrie B-97 meliputi AC, blower AC tengah, radio tape dan power steerinng.

Sedangkan untuk versi tertinggi dari mobil nasional bikinan Bakrie Motor ini dilengkapi dengan transmisi otomatis.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa