"Saat ini V-Green sudah berekspansi ke seluruh wilayah Indonesia. Titiknya sudah ribuan," jelas Kariyanto.
V-Green memungkinkan VinFast melakukan ekspansi titik charging hingga ke level kabupaten, bahkan telah tersedia di kantor-kantor pos di hampir semua kabupaten.
Meskipun secara hardware dapat digunakan untuk semua mobil listrik, saat ini sistem V-Green masih dikunci eksklusif untuk kendaraan VinFast.
Informasi titik charging dapat diakses secara online melalui vinfastauto.id.
3. Layanan Taksi Xanh SM
Ekosistem ini dikenal sebagai Green SM atau Taksi Hijau (Taksi Listrik) yang sudah akrab bagi warga Jakarta dengan lebih dari 5.000 unit beroperasi.
Kariyanto menyatakan, adanya layanan taksi ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mencoba dan merasakan langsung kendaraan VinFast tanpa harus mengunjungi dealer.
"Bahkan kalau di taksi ini customer mau test drive, itu boleh," tambahnya.
Green SM direncanakan akan terus berekspansi ke kota-kota besar di Indonesia, termasuk Bandung, Jawa Barat.
4. Jaminan Harga Jual Kembali (Resale Value Guarantee) - Green Future
Salah satu kekhawatiran terbesar konsumen mobil listrik adalah depresiasi harga jual kembali, terutama nilai baterai.
Melalui program Green Future, VinFast menawarkan jaminan harga jual kembali yang agresif.
Untuk kendaraan yang digunakan selama 3 tahun, VinFast menjamin nilai beli kembali sebesar 90% dari net price (harga beli dikurangi PPN/pajak).
Setelah lebih dari 3 tahun pemakaian, jaminan harga jual kembali masih mencapai 70%.
5. VinFast Trading
Pilar kelima, VinFast Trading, berfungsi sebagai perusahaan dealer internal yang menangani transaksi jual beli kendaraan.
Kariyanto Hardjosoemarto menyimpulkan bahwa Ekosistem EV Terintegrasi inilah yang menjadi pembeda utama VinFast, menjadikannya pemain dengan penawaran terlengkap di pasar kendaraan listrik Indonesia saat ini.
"Rasanya tidak ada pemain kendaraan listrik atau brand mobil listrik yang punya ekosistem lengkap seperti VinFast. Ini menjadi pembeda VinFast dari brand yang lain," pedenya.