GridOto.com - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX Ticker: MPMX, 'Perseroan'), mampu jaga stabilitas bisnis di kuartal I 2025.
Sebagai info, MPMX merupakan perusahaan konsumer otomotif dan transportasi terkemuka di Indonesia yang berfokus pada beberapa segmen bisnis termasuk distribusi dan ritel sepeda motor, asuransi umum, transportasi, dan pembiayaan.
Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp3.998 miliar sepanjang Kuartal I 2025.
Diklaim meningkat secara moderat sebesar 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didukung oleh kinerja positif dari segmen distribusi dan ritel.
Sejalan dengan itu, laba kotor juga mengalami peningkatan sebesar 2% YoY menjadi Rp354 miliar.
Namun laba operasional tercatat menurun sebesar 7% YoY menjadi Rp170 miliar, yang disebabkan oleh kenaikan beban operasional.
Akibatnya, laba bersih konsolidasian turun sebesar 7% YoY menjadi Rp154 miliar, yang terutama dipengaruhi oleh tantangan pasar yang dihadapi oleh segmen asuransi dan transportasi.
Baca Juga: Didominasi Bisnis Otomotif, MPMX Raup Keuntungan Segini Pada 2024
Kinerja Kuartal I 2025 ini dipengaruhi oleh beberapa tantangan eksternal seperti penurunan kinerja pasar sepeda motor nasional yang memberikan tekanan pada segmen distribusi.
"Di tengah tekanan makroekonomi dan dinamika pasar pada kuartal pertama 2025, MPMX tetap mampu menjaga fundamental keuangan yang sehat," kata Beatrice Kartika, Group CFO MPMX dari siaran resminya, (30/4/25).
Selain itu, segmen asuransi juga terpengaruh oleh penurunan kontribusi dari produk kendaraan bermotor.
Sementara segmen transportasi menghadapi penurunan akibat penghentian kontrak dan proyek yang selesai dan turunnya margin penjualan mobil bekas.
Entitas Anak dan Asosiasi MPMX menunjukkan hasil yang bervariasi dalam menghadapi dinamika eksternal yang penuh tantangan tersebut.
Berikut adalah ringkasan kinerja masing-masing entitas anak pada kuartal pertama 2025:
1. Segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua.
Pendapatan tumbuh sebesar 3% YoY menjadi Rp 3.934 miliar selama Kuartal I 2025 didorong oleh pendapatan penjualan sepeda motor serta segmen purnajual.
Kinerja MPMulia cukup stabil dengan mencatat pertumbuhan sebesar 2% yang didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata, di tengah penurunan penjualan sepeda motor nasional sebesar 3%YoY selama Kuartal I 2025.
Sementara itu MPM Motor tumbuh sebesar 7% YoY, didukung oleh volume penjualan yang stabil serta kenaikan harga jual rata-rata.
Pada segmen purnajual, pendapatan distributor meningkat sebesar 3% YoY, sedangkan pendapatan ritel tumbuh sebesar 34% YoY, didorong oleh peningkatan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan servis.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba kotor naik sebesar 3% YoY menjadi Rp316 miliar, dengan margin laba kotor yang tetap relatif stabil.
Baca Juga: Perkuat Layanan Purnajual di Daerah, MPMRent Resmi Gandeng Otoklix
2. Segmen bisnis asuransi MPMInsurance
Pada lini ini menghadapi tantangan di Kuartal I 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 6% YoY menjadi Rp 67 miliar, terpengaruh oleh kinerja sektor leasing untuk produk kendaraan bermotor yang lebih lemah.
Sementara itu, produk properti tetap relatif stabil, dan kontribusi dari produk lainnya, terutama produk rekayasa, masih menunjukkan pertumbuhan yang keduanya mendapatkan manfaat dari sinergi yang ada di seluruh grup.
3. Segmen bisnis penyewaan kendaraan
MPMRent mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 5% YoY berkat segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI yang tercatat meningkat sebesar 11% YoY, terutama didorong oleh kendaraan komersial, meskipun margin tercatat lebih rendah 11% YoY.
Sementara kombinasi pendapatan dari sewa kendaraan dan pengemudi mengalami penurunan 0,1% YoY disebabkan adanya efisiensi biaya dari beberapa sektor industri.
Kontraksi margin di semua lini bisnis menyebabkan penurunan laba kotor sebesar 14% YoY.
Baca Juga: MPM Tunjukkan Kepedulian Terhadap Lingkungan dengan Cara Ini
4. Segmen bisnis jasa keuangan
Jaccs MPM Finance Indonesia (JMFI) pendapatan bersih Kuartal I 2025 tercatat turun sebesar 21% YoY, terutama disebabkan oleh penghentian pembiayaan mobil dan pembiayaan korporasi.
Namun, inisiatif peningkatan kualitas aset dan efisiensi biaya berhasil mengurangi kerugian bersih sebesar 6% YoY.
"Peningkatan margin laba kotor mencerminkan efektivitas strategi efisiensi yang kami jalankan, meskipun secara pendapatan kami sedikit mengalami tekanan dibandingkan tahun lalu. Kami akan terus fokus dalam
memperkuat pengelolaan biaya, menjaga likuiditas, serta memastikan setiap lini bisnis berkontribusi secara optimal terhadap kinerja MPMX ke depan." tandasnya.