Gridoto.com - Jika bicara dalam hal keselamatan berkendara, membonceng dengan menghadap depan merupakan sebuah keharusan.
Posisi tersebut adalah yang paling ideal agar pengendara tak terlalu terganggu akibat handling motor yang berubah karena adanya bobot tambahan.
Selain menghadap depan, penumpang juga disarankan untuk berpegangan pada pinggul pengendara, posisi lutut pembonceng lurus dengan pengendara, serta kaki harus menginjak footstep agar keseimbangan lebih terjaga.
Sayangnya, dalam situasi tertentu kita juga kerap terpaksa mengangkut penumpang yang harus membonceng dengan posisi menyamping.
Misalnya karena penumpang menggunakan pakaian yang tak memungkinkan untuk menghadap ke depan.
“Kami selalu menyarankan pengendara untuk berboncengan dengan menghadap ke depan. Namun jika kondisi tidak ideal dan harus membonceng dengan posisi menyamping, perlu ada beberapa hal yang patut diperhatikan agar perjalanan bisa lebih aman, nyaman, dan sampai tujuan dengan selamat,” ucap Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, Muhammad Ali Iqbal, dalam siaran resminya.
Menurut Iqbal sedikitnya ada lima hal yang wajib jadi perhatian pengendara dan penumpangnya saat dihadapkan pada situasi terpaksa untuk membonceng dengan menghadap ke samping.
Postur Berboncengan
Saat bonceng menyamping, tangan pembonceng diposisikan di sisi kanan pengendara atau memegang pinggul pengendara.
Baca Juga: Motor Masih Pakai Karburator, Nih Cara Servis yang Benar Biar Aman
Tangan kiri diposisikan di atas lutut kiri sendiri dan jangan berpegangan pada behel sepeda motor karena bisa berdampak pada keseimbangan dan handling.
Dalam posisi ini, posisi salah satu kaki pembonceng harus berpijak di footstep dengan sempurna.
Perlengkapan Berkendara
Banyak yang beranggapan bahwa posisi membonceng akan lebih aman daripada pengendara.
Hal ini tidak benar karena risiko saat terjadi kecelakaan antara pembonceng dan pengendara itu sama besarnya.
Sehingga pembonceng wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang maksimal seperti helm, jaket, celana panjang, sepatu dan juga sarung tangan.
Perhatikan Pakaian dan Perlengkapan
Rok pembonceng yang panjang sebaiknya dilipat ke depan agar tidak terjuntai ke bawah.
Jika dibiarkan, hal ini berisiko menimbulkan bahaya apabila rok tersangkut bagian sepeda motor, khususnya rantai dan transmisi maupun benda lain yang ada di jalan.
Baca Juga: Sering Ngecas Motor Listrik Meski Baterainya Belum Habis Aman, Ini Alasannya
Atur Kecepatan Berkendara
Saat berboncengan dengan posisi menyamping, pastikan pengendara mengatur kecepatan dengan baik, khususnya saat menikung.
Selain karena keseimbangan berubah, pembonceng yang duduk menyamping ke kiri posisinya akan membelakangi jalan ketika motor berbelok ke kanan.
Sehingga, saat motor terlalu miring dalam kecepatan tinggi, akan muncul sugesti bagi pembonceng akan terjatuh ke belakang atau terjengkang.
Perhatikan Dimensi Kendaraan
Patokan batas maksimal dimensi kendaraan berada pada ujung setang, atau jalu setang.
Maka dari itu, perlu kewaspadaan ekstra saat kita membawa penumpang membonceng samping.
Dalam hal ini pengendara sebaiknya memperhatikan juga lebar lutut pembonceng.
Tujuannya agar saat melewati jalan sempit, lutut pembonceng tidak terkena pengendara atau objek lain yang bisa mengganggu keseimbangan.