Lampu yang semula menerangi area itu pun padam. Dari arah kanan TKP, satu unit mobil sedan hitam masuk ke area parkir dengan kecepatan cukup tinggi.
Terlihat dua orang pria berusaha mendatangi mobil itu dengan membawa sebilah kayu panjang.
Melihat itu, mobil tersebut berbelok ke Gang Langgar kemudian dikejar oleh sejumlah orang.
Baca Juga: Puas, Dua Debt Collector Dijotosi dan Diinjak Pemuda Beramai-ramai di Tepi Jalan Grobogan
Salah satu anggota kelompok memecahkan kaca di pos keamanan. Bentrok dua kelompok ini kemudian memanas.
Mereka berteriak kepada pengguna jalan untuk menyingkir sembari diduga anggota lain datang bergabung membantu mereka.
Tenda PKL dirusak, kaca kios dipecahkan, hingga motor pun dibakar oleh kelompok tersebut.
Mereka sempat memarahi pengendara yang berhenti untuk mengambil gambar.
Menurut polisi, setidaknya ada enam titik kebakaran malam itu.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pengrusakan ini diakibatkan gejolak kemarahan mereka setelah satu temannya tewas.
Mereka datang meminta pertanggung jawaban kepada pihak yang tidak mereka ketahui siapa.
Baca Juga: Terjadi di Depan Polsek, Anggota Polisi Cuma Tonton Wanita Dikeroyok 11 Debt Collector
"Mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke polisi. Namun tidak mendapatkan informasi," ujar Nicolas.
Tak lama, polisi datang memukul mundur. Arus lalu lintas dialihkan untuk menghindari serangan kepada masyarakat.
Dari arah Jalan Raya Pasar Minggu, pengendara diminta putar balik, atau melewati Gang Al-Mahuriy 1 yang hanya bisa dilalui motor.
Belasan polisi dengan kendaraan motor datang, dilengkapi senjata api sebagai pengamanan. Mereka mulai menyisir wilayah sekitar TKP untuk membubarkan kelompok tersebut.
Warga sebisa mungkin memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Setelah situasi kondusif dengan penjagaan ketat kepolisian, pemilik kios dan tenda mulai mengambil barang yang masih bisa diselamatkan.
Sekira pukul 23.00 WIB, kepulan asap hitam terlihat lagi di langit malam.
Baca Juga: Tiga Debt Collector Dikepung Massa di Grobogan, Berawal Teriakan Keras Pemilik Brio
Jalan Raya Kalibata yang sudah dibuka, kembali ditutup. Pengguna jalan diminta putar balik. Polisi berjaga di pertigaan jalan untuk memastikan tak ada warga yang mendekat.
Saat tim redaksi mendekati sumber asap, kobaran api makin terlihat jelas.
Suara ledakan yang semula samar, kemudian terdengar jelas.
Salah satu objek yang dibakar adalah mobil diduga taksi listrik yang terparkir di sana usai pengeroyokan.
Selain itu, api juga membakar kios-kios, tenda, hingga gerobak pedagang. Pohon yang menaungi tempat itu ikut terbakar.
Menurut polisi, sebagian dari kelompok yang ingin menuntut pertanggung jawaban atas tewasnya kedua teman mereka marah sehingga membakar properti di sana.
"Mereka sudah berencana mau membalas. Akhirnya sebagian dari mereka, karena tersebar, ada yang melakukan pembakaran," jelas Nicolas.
Polisi kemudian mendatangkan beberapa APAR untuk melakukan penanganan pertama kebakaran di sana.
Ketika api mulai besar, sejumlah polisi berlarian mencoba mengamankan gas dari kios.
Sekira pukul 23.38 WIB, mobil pemadam kebakaran pertama datang. Mereka langsung mengulurkan selang air lalu menyemprotkannya ke dua kios dengan api paling besar.
Dari kios yang terbakar, terdengar sesekali ledakan diduga gas yang tidak sempat diamankan polisi. Terjadi pula percikan listrik saat pemadaman.
Kurang dari 20 menit kemudian, api pun padam. Petugas damkar melanjutkan dengan pendinginan, memastikan tak ada lagi titik api yang bisa tersulut kapan saja.
Setelah itu, pihak kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi, termasuk dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR