Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Beda Sama Indonesia, Ini Asal Mula Jalan Tol di Negara Jerman Gratis

Irsyaad W - Senin, 8 Desember 2025 | 09:40 WIB
Jalan Tol Autobahn di Jerman yang gratis sejak zaman Adolf Hitler
autobahn.de
Jalan Tol Autobahn di Jerman yang gratis sejak zaman Adolf Hitler

GridOto.com - Jalan tol negara Jerman berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Terutama soal tarif, jalan tol di Negeri Seribu Kastil tersebut gratis.

Bahkan, jaringan jalan raya di sana terkenal paling modern di dunia.

Contohnya Autobahn, nama jalan tol di Jerman, sangat terkenal karena kualitas infrastrukturnya.

Autobahn sudah banyak dibangun pada dekade 1930-an, pada masa pemerintahan Adolf Hitler.

Sejak awal, autobahn Jerman dirancang sebagai infrastruktur strategis untuk menghubungkan kota-kota penting di seluruh negara tersebut.

Pemerintah Jerman memandang akses jalan raya sebagai layanan publik yang seharusnya bisa digunakan masyarakat tanpa hambatan biaya.

Baca Juga: Sering Diucap, Ternyata Ini Asal Usul Kata JALAN TOL Yang Dipakai Indonesia Sejak 1970-an

Autobahn Jerman. Biasanya bikers riding di jalur lambat
Eka
Autobahn Jerman. Biasanya bikers riding di jalur lambat

Pandangan tersebut terus bertahan setelah Perang Dunia II.

Pemerintah Federal Jerman mempertahankan prinsip bahwa mobilitas adalah kebutuhan nasional, sehingga pembangunan dan pemeliharaan jalan tidak dibebankan langsung kepada pengguna seperti halnya skema tol berbayar di banyak negara lain.

Meski mobil pribadi dapat melintasi Autobahn tanpa dikenai tarif, pemerintah Jerman tetap menerapkan pungutan khusus bernama LKW-Maut.

Tarif ini diberlakukan sejak 2005 untuk truk dengan bobot di atas 7,5 ton, kendaraan angkutan barang internasional, dan armada logistik yang rutin melewati Autobahn Jerman.

Pendapatan dari LKW-Maut terbilang signifikan dan seluruhnya dikembalikan untuk pendanaan infrastruktur transportasi.

Dengan demikian, sebagian besar biaya perawatan jalan ditopang oleh sektor logistik.

Selain itu, sumber pemasukan besar untuk memelihara autobahn adalah dari pajak bahan bakar dan pajak kendaraan bermotor.

Baca Juga: Lahir Sejak 1986, Ternyata Ini Jalan Tol Pertama di Pulau Sumatera

Kecepatan maksimal Toyota Supra GR di Autobahn, Jerman
Youtube.com/Cars on Autobahn
Kecepatan maksimal Toyota Supra GR di Autobahn, Jerman

Dua jenis pajak ini menjadi sumber pendanaan utama yang digunakan pemerintah federal untuk memelihara jaringan jalan raya.

Kebijakan tersebut membuat pembiayaan Autobahn relatif stabil tanpa perlu membebankan tarif kepada pengguna mobil pribadi.

Menurut laporan BBC, Jerman sempat mempertimbangkan penerapan tarif bagi kendaraan asing dari negara-negara Uni Eropa untuk menambah pemasukan pemeliharaan jalan.

Namun rencana itu ditolak Uni Eropa karena dinilai diskriminatif, terutama karena pengendara non-Jerman akan dikenai biaya 130 euro.

Penolakan tersebut membuat Jerman mempertahankan status Autobahn sebagai jalur bebas tarif untuk semua pengemudi.

Dikutip dari CNN, pembangunan jalan bebas hambatan yang menghubungkan kota-kota Jerman sebenarnya sudah dimulai sebelum Hitler berkuasa.

Jalan pertama yang menyerupai konsep Autobahn selesai pada 1932, menghubungkan Koln dan Bonn, kini dikenal sebagai bagian dari Autobahn 555.

Baca Juga: Ternyata Inilah Jalan Tol Tertua di Indonesia, Umurnya Sudah 40 Tahun Lebih

Ketika Hitler naik ke tampuk pemerintahan pada 1933, Autobahn adalah alat propaganda politik.

Ia menunjuk Fritz Todt sebagai Inspektur Jenderal Konstruksi Jalan Jerman untuk memperluas jaringan jalan raya tersebut.

Todt memimpin program penciptaan lapangan kerja besar-besaran yang diklaim rezim Nazi membantu mengatasi pengangguran.

Para pekerja Autobahn tinggal di kamp-kamp dekat lokasi proyek, meski tak semuanya bekerja secara sukarela.

Pada masa itu, warga muda Jerman memang diwajibkan bekerja melalui Dinas Tenaga Kerja Reich sebagai bagian dari kampanye pemerintah untuk mengurangi pengangguran.

Setelah perang berakhir, jaringan Autobahn dikelola sepenuhnya oleh pemerintah federal melalui lembaga khusus seperti Autobahn GmbH.

Tanpa campur tangan konsesi swasta, Jerman tidak perlu menerapkan skema pengembalian investasi melalui tarif, berbeda dengan praktik jalan tol berbayar di banyak negara.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa