Bagi Wendy Walters, VF 7 berfungsi sebagai partner andal untuk menemani aktivitas luar ruang yang ia gemari.
“VF 7 memiliki 18 fitur ADAS dan sistem suspensi multi-link yang meningkatkan agility di trek perjalananku,” ungkap Wendy.
Giorgio Antonio menilai VinFast VF 7 memberikan jawaban atas berbagai kekhawatiran umum mengenai baterai dan nilai jual kembali pada kendaraan listrik.
“Beberapa benefit yang ditawarkan oleh VinFast VF 7, seperti opsi Battery Subscription hingga resale value guranted hingga 90 persen, mengurangi kekhawatiran umum pembeli yang ingin berpindah dari mobil konvensional ke mobil listrik,” jelas Giorgio.
Seniman Darbotz memandang VF 7 sebagai medium dan inspirasi kreatif yang muncul dari detail desain kendaraan tersebut.
Menurutnya, “Body VinFast VF 7 bisa jadi sumber inspirasi sekaligus medium saya untuk berkreasi dengan seni.”
VinFast VF 7 dirancang untuk mengimbangi aktivitas para persona dengan performa kuat, fitur lengkap, dan kapasitas yang menunjang produktivitas harian mereka.
“Kami berharap kolaborasi VF 7 bersama para 7 Personas ini bisa menjadi wake up call bagi setiap orang untuk all out mengejar passion mereka,” tutup Kariyanto Hardjosoemarto.
VinFast VF 7 sendiri mengusung model crossover SUV C segment dengan garis desain agresif dan tajam sekaligus menonjolkan aura futuristik.
VinFast VF 7 menggunakan baterai jenis lithium ferro phosphate (LFP).
Ada dua varian VinFast VF 7 yaitu Eco yang bisa menempuh jarak hingga 450 km.
Sedangkan varian Plus jaraknya sedikit lebih pendek, yakni 431 km.
Berdasarkan klaim pabrikan, pengisian daya cepat baterai dengan DC CCS2 bisa dilakukan berkisar 24 hingga 26 menit dari 10 ke 70 persen.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR