Gridoto.com – Luther T Panjaitan spontan membentang kedua tangan bak elang yang mengintai dari langit.
Aksi ini ia tunjukkan sambil melangkah turun panggung sesaat usai menyampaikan pidato yang berapi-api.
Ada dorongan emosional yang besar dari Public & Government Relations BYD Indonesia tersebut.
Siapa sangka, adegan dalam press conference di GIIAS 2025 23 Juli lalu ini merupakan pertanda serangan BYD Atto 1 ke market mobil Indonesia.
Mengapa disebut demikian?
Kehadiran Atto 1 sudah tersebar luas beberapa waktu sebelum diluncurkan. Sosoknya sangat berbeda dan atraktif dibanding hatchback yang beredar di tanah air. Plus bumbu-bumbu prediksi harga yang terjangkau.
Dalam sebuah kesempatan sebelum Atto 1 meluncur, Bang Luther, demikian beliau saya sapa, pernah mengungkapkan sekaligus bertanya, tentang harapannya merangkul konsumen first time buyer dan dari kalangan sepeda motor.
Namun karena tidak pernah ada referensi mobil listrik dengan model hatchback seperti Seagull (nama Atto1 di China), sulit untuk menjawab.
Sebab, mobil seimut Wuling Air ev saja dijual Rp 238 juta dan Rp 295 juta saat awal dikenalkan pada 2022. Jarak tempuh 200 dan 300 km.
Lalu Air ev Lite menyusul di 2023 dengan harga Rp 206 juta plus insentif PPN 1 persen sehingga dijual Rp 188,9 juta.
Tak heran kalau yang terbayang saat itu Atto1 akan dilepas di angka Rp 300-350 juta.
Alhasil saya menyarankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menetapkan target.
Sebab di segmen tersebut, persaingan sangat keras.
Belakangan, begitu diumumkan harga Atto1 cuma Rp 195 dan 235 juta, saya cuma bergumam dalam hati. Mau menyasar anak kuliahan, pembeli mobil pertama kali atau anak motor, dengan harga segitu, gass...
Nyatanya memang mencengangkan, reaksi publik menggila setelah harga diumumkan di GIIAS 2025.
Baca Juga: Permintaan Meledak, Sales Ungkap Jumlah Pesanan BYD Atto 1 di Dealer
Tak pernah terbayangkan sebelumnya, mobil dengan penampilan eksterior dan interior yang sporty, hanya dijual Rp 195 dan 235 juta.
Setiap aspek dari Atto1 jadi bahan perbincangan dan perbandingan.
Baik harga, model, dimensi, fitur hingga desain jok dibandingkan dengan mobil berharga setara. Korbannya tak lain LCGC yang harganya sekelas.
Kemunculan Atto1 yang berteknologi elektrik membuat mobil-mobil sekelas lainnya yang bermesin bensin terasa jauh tertinggal.
Ratusan jurnalis berdesakan tak ingin kehilangan momentum. Begitupun setelah sesi publik dibuka, pengunjung berebut untuk melihat dan duduk di dalamnya.
Sekian banyak unit display, tak ada yang tak terjamah pengunjung. Vibes-nya hari-hari itu sungguh mengharukan.
Bisa-bisanya, masyarakat bagai belum penah lihat mobil. Tapi nyatanya, memang sosok mobil seperti ini belum pernah ada sebelumnya.
Hari-hari berikutnya, rekan yang bertugas memantau di luar pameran melaporkan, pesanan sudah tembus 100 unit di satu dealer.
Baca Juga: Breaking News! Atto 1 Bikin BYD Kelabakan di GIIAS, 600 Sales Diterjunkan
Sementara di pameran, rekan lain melaporkan BYD mengerahkan tambahan hingga 600 personel sales untuk melayani pengunjung yang membeludak.
Salah seorang sales yang saya kenal sebelum ia pindah ke BYD mengungkapkan, pesanan menumpuk dan belum akan dapat unit dalam waktu dekat.
Ia mengaku mengarahkan penjualan ke model BYD lainnya seperti Dolphin yang stoknya aman.
BYD Atto1 benar-benar mematuk pasar mobil tanah air.
Seiring waktu berjalan, BYD tak tinggal diam.
Sejumlah aktivasi digelar, salah satunya test drive untuk media dan berbagai kalangan. Jumlah display-nya pun tersebar luas. Belum lagi di bilboard dan videotron, kampanye Atto1 tetap massive meski produk belum bisa diantar cepat.
Hingga akhirnya, data Gaikindo untuk penjualan Oktober dirilis.
Angka penjualan Atto1 benar-benar meledak di saat pasar mobil nasional lesu. Wholesales tembus 9.396 unit.
Saya pun meminta tanggapan atas pencapaian ini.
Luther tak menutupi kebanggaannya meski di sisi lain juga bersikap realistis di balik angka tersebut.
“Terkait achievement BYD plus Denza di bulan Oktober kami merasa bangga dan bahagia bisa berkontribusi lebih kepada peningkatan monthly total wholesales nasional,” ujarnya.
Baca Juga: Kejutan Oktober 2025, BYD Lampaui Merek Jepang Masuk 3 Besar Mobil Terlaris di Indonesia
Ia mengakui kontribusi Atto 1 cukup signifikan karena sebelumnya wholesales BYD bergerak di angka sekitar 3000-an.
“Harus diakui juga energi dan fokus kita sedang terarah untuk memenuhi komitmen kami ke pelanggan Atto 1 yang sudah indent dari Juli, sehingga bisa jadi angka wholesales possible fluktuatif beberapa bulan ke depan, mengingat market segment tersebut juga memiliki angka rasional,” paparnya.
"Namun kami tetap berharap dengan peningkatan kepercayaan pelanggan, mudah - mudahan di bulan selanjutnya kita bisa tetap konsisten meningkat,” pungkasnya.
Perumpamaan kali ini bukan bagai elang mengintai, tapi bagai elang menyantap mangsa…
| Editor | : | Iday |
KOMENTAR