Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

No Pemutihan, Pramono Kejar Penunggak Pajak Kendaraan Pakai Pelacak Canggih Ini

Irsyaad W - Kamis, 1 Mei 2025 | 09:10 WIB
Tips perpanjang pajak dan plat 5 tahunan
Isal/GridOto.com
Tips perpanjang pajak dan plat 5 tahunan

GridOto.com - Gubernur Jakarta, Pramono Anung menegaskan 'no pemutihan' pajak kendaraan.

Ia justru mewanti-wanti para penunggak pajak kendaraan di Jakarta agar segera melunasi.

Sebab, Pramono akan kejar para pemilik kendaraan yang terlambat pajak memakai teknologi pelacak canggih.

Untuk mempersempit ruang gerak kendaraan yang tidak taat pajak, Pemprov DKI akan menggunakan sistem deteksi berbasis barcode atau pemindaian otomatis.

"Nanti dalam jangka pendek ini, orang yang tidak bayar pajak di Jakarta akan kesulitan. Kenapa? Begitu dia mengisi bensin ada barcode yang akan membaca bahwa mobilnya belum bayar pajak," kata Pramono, (30/4/25) dikutip dari Antara.

"Ketika dia parkir di Jakarta juga akan ketahuan mobilnya tidak bayar pajak. Itulah yang saya upayakan untuk diperbaiki, karena bagi saya pribadi pajak itu adalah kepatuhan," tambahnya.

Berdasarkan keterangannya, Pramono menyebutkan teknologi ini diterapkan di sejumlah titik aktivitas harian kendaraan, seperti SPBU, area parkir, hingga jalan tol.

Baca Juga: Pemutihan Kendaraan di Jakarta Tak Akan Ada Lagi, Gubernur DKI Beber Alasannya

Beli Pertalite pakai QR Code
Dok. Pertamina
Beli Pertalite pakai QR Code

1. SPBU

Ketika pemilik kendaraan mengisi bahan bakar, barcode akan terbaca dan menginformasikan apakah kendaraan tersebut telah membayar pajak.

2. Area Parkir

Sistem parkir di Jakarta akan dilengkapi alat baca data kendaraan, sehingga penunggak pajak bisa langsung teridentifikasi.

3. Jalan Tol

Pramono juga tengah mempertimbangkan agar sistem pembayaran tol dapat membaca data kendaraan dan mengidentifikasi status pajaknya.

"Cara kejar gimana? Pertama ditagih, kedua pasti dia akan mengalami kesulitan. Saya lagi berpikir, apakah memungkinkan ketika dia menggunakan jalan tol begitu dia bayar, barcode-nya terbaca, mobilnya terbaca, ketahuan mobilnya belum bayar pajak," kata Pramono.

Menurut Pramono, mayoritas penunggak pajak justru berasal dari kalangan pemilik kendaraan kedua dan ketiga.

Baca Juga: Gara-gara Orang Berduit, Tak Akan Ada Pemutihan Pajak Kendaraan di Jakarta

Banyak dari mereka menggunakan kendaraan tambahan untuk menghindari aturan ganjil-genap di Jakarta.

Karena itu, Pramono menyebut kelompok ini tidak layak mendapat insentif atau keringanan pajak.

"Bagi yang punya mobil dan tidak mau bayar pajak, saya tidak akan putihkan, saya akan kejar dia," tegas Pramono.

Pramono juga mengungkapkan, bahwa Pemprov akan mengalihkan fokus kebijakan dari pemutihan pajak ke program yang lebih pro-rakyat miskin.

Ia menilai kebijakan pemutihan hanya akan menguntungkan kelompok mampu yang seharusnya memiliki kewajiban membayar pajak.

Meskipun menyadari kebijakan tegas ini bisa menimbulkan ketidakpopuleran, Pramono menegaskan dirinya siap menanggung konsekuensinya demi kepatuhan publik dan tata kelola pajak yang adil.

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa