Sedang di World Superbike (WSBK) karirnya lebih cemerlang, 3 kali jadi runner up championship dengan koleksi 43 kemenangan sepanjang karirnya.
Jilatan api rainbow ini menjalar dari depan sampai ke area samping. Sedang buritannya dipertahankan tetap hitam.
Motif serupa juga bisa ditemui di cover CVT. Finishing airbrush grafis ini terbilang rapi, kasih jempol dulu buat R3 CustomPaint yang mengeksekusi.
Bosan dengan bentuk palang pelek standar Aerox yang ternyata tidak berubah sejak generasi pertama, Rifki akhirnya memilih ganti pelek.
Masalahnya belum ada pelek 14 inci PnP untuk Aerox terbaru yang pengereman belakangnya sudah pakai disc brake.
“Akhirnya pakai 13 inci untuk NMAX, merek Delkevic. Yang belakang PnP. Tapi yang depan harus papas sedikit dudukan cakram sekitar 5 mm,” rincinya.
Agar kekinian, engine mounting ikut mundur 5 cm. Efeknya motor jadi terlihat panjang dan ceper.
“Nah, untungnya pakai pelek 13 inci, ketika engine mounting mundur, posisi roda belakang tidak terlalu mepet sepatbor,” ungkap Rifki.
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR