Arul menjelaskan, antrean ini bukan hanya disebabkan oleh kehadiran pengendara baru setelah Lebaran.
Menurut dia, antrean panjang terjadi karena banyak warga yang sudah antre sejak sebelum cuti Lebaran pada 27 Maret 2025.
"Jadi, pas tanggal 27 kemarin tuh Samsat cuma buka setengah hari, makanya yang sudah cek fisik disuruh balik lagi tanggal 8 April. Makanya sekarang padet banget," jelas Arul.
Arul mengaku dirinya sebagai salah satu yang gagal antre pada 27 Maret.
Ia diarahkan untuk kembali datang pasca lebaran, bersama dengan pengendara yang tak sempat menyelesaikan urusan administrasi pemutihan pajak atau BBNKB.
Baca Juga: Kebijakan Pajak Kendaraan Dedi Mulyadi Tokcer, Baru Dua Hari Sudah Kantongi Rp 27,3 Miliar
"Yang sudah cek fisik tuh bisa langsung ke loket berikutnya, ya kalau saya antre motor lagi karena kemarin gagal kan," terang Arul.
Diketahui, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah mengumumkan penghapusan seluruh tunggakan pajak kendaraan bermotor untuk 2024 dan tahun-tahun sebelumnya.
"Tunggakan pajak kendaraan untuk 2024 dan sebelumnya tidak perlu dibayar, kami maafkan, dan dihapuskan. Tapi setelah Lebaran, mohon diperpanjang pajak kendaraannya," ujarnya di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71 dan dikonfirmasi oleh Kompas.com, (18/3/25).
Awalnya, gubernur memberikan tenggat waktu hingga 6 Juni 2025 bagi pemilik kendaraan untuk memperpanjang pajak dengan tarif pajak baru tahun 2025 tanpa membayar tunggakan.
Namun, periode pemutihan pajak kini diperpanjang hingga 30 Juni 2025.
Ia juga mengatakan akan memaafkan tunggakan pajak dan meminta maaf jika belum memberikan pelayanan terbaik.
"Namun, bagi yang tidak membayar pajak setelah dua bulan pasca-Lebaran, maka kendaraan tanpa pajak jangan lewat jalan-jalan di Jawa Barat. Hayo, nanti mau lewat mana? Mau lewat udara?” tambahnya dengan nada bercanda.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR