GridOto.com - Guna memastikan kualitas BBM yang dijual sesuai spesifikasi, Pertamina menerapkan berbagai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.
Pertamina mengklaim, mereka selalu melakukan pengujian pada setiap proses, mulai dari hulu sampai ke hilir.
Salah satu proses yang tidak luput, adalah pengecekan spesifikasi saat BBM pertama kali tiba dari kapal.
Menurut Yulandha Hidayat, Analis Laboratorium BBM Integrated Terminal Jakarta, pada tahap ini pengecekan dilakukan sebelum BBM dipindahkan ke terminal BBM.
Tujuannya, agar BBM yang masuk ke terminal BBM sudah sesuai dengan spesifikasi.
"Proses ini merupakan bagian dari quality control kami untuk memastikan spesifikasi BBM yang kami terima sesuai," ujar Yulandha.
Dalam tahapan ini, pengecekan dilakukan dengan cara menguji nilai RON menggunakan alat khusus bernama CFR Engine (Coordinating Fuel Research).
"Penggunaan alat ini sesuai standar internasional, mengacu ASTM D2699," papar Yulandha.
Buat yang belum tahu, alat ini merupakan standar internasional untuk menghitung nilai RON pada suatu BBM.
Baca Juga: Jadi Tahu, Ternyata Ini Alasan SPBU Memajang Botol Isi Tiga Jenis BBM
Menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi dari ITB Bandung, cara kerja alat ini adalah menduplikasi pembakaran dalam mesin kendaraan.
"Sehingga bisa membuktikan ketahanan bahan bakar terhadap knocking," ucap pria yang akrab disapa Yus ini.
Setelah pengujian dilakukan, hasil yang keluar akan dijadikan acuan untuk proses berikutnya, yaitu melakukan bongkar muat dari kapal ke terminal BBM.
Bukan cuma itu, pengujian juga kembali dilakukan saat BBM pertama kali tiba di SPBU.
Menurut Ahmad Khaerudin, Quality Control SPBU COCO Abdul Muis, Jakarta, 31.102.02 Pertamina, produk BBM yang baru datang di SPBU wajib dilakukan pengecekan sebelum dibongkar.
Adapun pengecekan ini dilakukan saat BBM masih berada di truk tangki, sebelum masuk ke tangki SPBU.
"Setiap ada penerimaan, kami selalu melakukan pengecekan, memastikan bahwa bahan bakar yang kami pesan itu sudah sesuai dengan speknya dari Ditjen Migas," ujarnya.
Ahmad juga menjelaskan, pengecekan yang dilakukan meliputi beberapa tahapan, mulai dari kesesuaian dokumen hingga spesifikasi bahan bakar.
"Kami cek dulu dokumennya, memastikan bahwa bahan bakar ini sesuai dan tidak salah alamat. Terus kami cek secara kualitas ambil sampel, dan cek densitas (kepadatan bahan bakar minyak menggunakan alat ukur)," papar Ahmad.
Baca Juga: Ada Prosedurnya, Begini Proses Sebelum BBM Turun dari Mobil Tangki
Selanjutnya, ketika semua sudah sesuai BBM baru bisa masuk tangki pendam yang ada di SPBU.
Tidak berhenti di situ, sebelum BBM dijual ke konsumen masih ada satu tahap pengecekan lagi yang harus dilakukan.
"Besok paginya kami cek densitas lagi sebelum didistribusikan ke konsumen untuk memastikan bahwa BBM masih on spek," katanya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR