GridOto.com - Polisi tidur banyak ditemui di jalanan Indonesia utamanya di perkampungan atau kawasan padat penduduk.
Sayangnya, masih banyak juga kita temui polisi tidur yang bentuknya asal-asalan dan tak sesuai regulasi.
Bagi para pengendara motor hal ini kerap jadi pengganggu, karena tak jarang bagian bawah motor jadi mentok.
Apalagi jika kita melalui jalan yang jarang kita lewati, keberadaan polisi tidur yang tak sesuai regulasi ini kerap jadi jebakan betmen sehingga motor yang jadi korban.
Kalau keseringan terjadi hal ini bisa bikin masalah lho, karena tak jarang bagian polisi tidur langsung mentok ke bagian mesin, utamanya di motor matic.
Lantas gimana cara mengantisipasi biar motor tak kerap mentok polisi tidur?
“Jika tidak hapal dengan kondisi permukaan jalan yang dilalui, dianjurkan menjaga pandangan agar bisa mengetahui lebih dini kondisi jalan di depan," ujar Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng, dalam keterangan resminya.
Menurut Oke, masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai langkah antisipasi agar motor aman dari benturan polisi tidur maupun permukaan jalan yang tidak rata.
Baca Juga: Sokbreker Sering Dituduh, Bisa Jadi Suara Jeduk Motor Matik Asalnya Dari Sini
Berikut adalah rangkumannya:
Amati lingkungan sekitar
Gunakan pandangan mata untuk mengumpulkan infomasi tentang kondisi permukaan jalan.
Makin tinggi kecepatan, maka jarak pandang harus mampu melihat lebih jauh.
Jika berkendara dalam kecepatan 40 km/jam, minimal jarak pandang ke depan sejauh 22 meter agar memiliki respon pengoperasian motor yang tepat.
Pahami spek dan desain motor kalian
Motor matic umumnya menempatkan mesin di bagian bawah dengan posisi di tengah belakang, sementara motor bebek posisi mesinnya lebih ke depan.
Persamaannya, posisi mesin ada di bawah sehingga mudah terbentur oleh permukaan jalan yang tidak rata.
Matic macam Honda Vario 160, BeAT, juga Scoopy, punya ground clearence atau jarak terendah ke tanah setinggi antara 140 mm hingga 147 mm.
Sementara motor bebek macam Supra X 125 FI lebih rendah lagi, yakni sekitar 136 mm.
Perlu dicatat bahwa ground clearence segitu diukur saat motor tanpa penumpang, artinyaground clearence saat motor dikendarai bisa lebih rendah lagi.
Sadari hal itu jika punya niat melibas jalanan tak rata dengan kecepatan tinggi ya.
Kecuali kalian pakai motor dual purpose seperti CRF150L itu bisa lebih tenang karena secara postur motor trail itu didesain punya ground clearence tinggi, yakni 285 mm.
Waspada jika ada jalan yang sedang dalam perbaikan
Kondisi ini membuat permukaan jalan punya beda ketinggian yang tak tentu.
Terlebih jika turun hujan dan terjadi genangan, kita tak pernah tau seberapa dalam genangan air itu.
Cara paling aman adalah dengan menghindari lubang genangan, dan berkendara dalam kecepatan rendah.
Jika posisi dengan jalanan yang tak rata, lubang, atau polisi tidur sudah terlalu dekat dan tak mungkin dihindari, dianjurkan melaluinya dengan posisi tubuh setengah berdiri agar titik berat berpindah ke depan tanpa banyak mengganggu handling.
Kalau bertemu polisi tidur yang terlalu tinggi, lintasi dengan cara melaju miring.
Dengan begitu ban depan dan belakang memiliki waktu yang berdekatan menaiki gudukan sehingga puncak yang tinggi bisa dilalui dengan aman.
Tentunya juga dengan kecepatan ekstra rendah dan keadaan jalan yang aman untuk melakukan manuver tersebut.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR