GridOto.com - Program Toyota Eco Youth (TEY) sudah memasuki tahapan pendampingan finalis 25 besar proposal terbaik, dan sedang kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Toyota Indonesia telah menyambangi beberapa sekolah finalis yang ada di Mojokerto, Surabaya, Balikpapan dan Manado.
Kegiatan Genba atau pendampingan ini bertujuan untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan yang dilombakan agar makin aplikatif, berguna dan bisa melibatkan peran masyarakat banyak dalam penerapannya.
Buat yang belum tahu, Program TEY merupakan kompetisi proyek inovasi perbaikan lingkungan hidup untuk pelajar SMA sederajat yang diinisiasi oleh Toyota Indonesia.
Program TEY kali ini merupakan yang ke-13, dan sudah memasuki usia dua dekade sejak awal kehadirannya di tahun 2005.
Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan, program TEY bukan hanya sebuah kompetisi, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan kepedulian dan aksi nyata dari generasi muda terhadap lingkungan.
"Kami percaya bahwa dengan dukungan dan arahan yang tepat, ide-ide yang lahir dari TEY dapat memberikan kontribusi signifikan bagi upaya dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/1/2025).
Dengan mengusung tema 'EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi' TEY ke-13 berfokus pada upaya generasi muda melakukan dekarbonisasi.
Tidak hanya sekadar usaha menurunkan emisi, namun juga menggali dan memanfaatkan kesempatan dalam peluang-peluang baru yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Ini 25 Proposal Terbaik Pelajar SMA yang Bakal Bikin Proyek Bareng Toyota
Sebagai salah satu dari 25 sekolah finalis TEY, SMAN 21 Makassar mengusung proposal berjudul 'Aksi Ecology Bio-simpfuel: Energi Terbarukan Berbahan Dasar Buah Simpalak.'
Proposal karya siswa SMAN 21 Makassar ini berfokus pada produksi Bio-simpfuel dari limbah organik buah Simpalak (Bintaro) melalui proses fermentasi dan distilasi.
Buah Simpalak berasal dari tanaman yang fungsinya lebih kepada tanaman peneduh dan tidak dapat konsumsi oleh mahluk hidup.
Karena itu, keberadaan buah Simpalak lebih cenderung dikategorikan sebagai limbah karena banyak berjatuhan di jalan dan masyarakat tidak mengetahui cara mengolah buah tersebut selama ini.
Biji buah Simpalak kemudian dimanfaatkan sebagai bahan bakar energi terbarukan yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Selain itu, pemanfaatan buah ini juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dengan mengurangi limbah organik karena sisa produksi dapat dijadikan pupuk.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), Henry Tanoto menambahkan, TEY merupakan cerminan komitmen Toyota Indonesia dalam mendukung generasi muda menjadi bagian dari solusi atas tantangan lingkungan global.
"Kami yakin dengan bimbingan yang tepat, ide-ide kreatif dari generasi muda dapat berkembang menjadi aksi nyata yang berdampak besar bagi keberlanjutan di era transisi energi saat ini," pungkas Henry.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR