Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Review Lengkap Kawasaki KLX230SM, Versi Supermoto Kakak D-Tracker 150

Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - Kamis, 27 Oktober 2022 | 09:38 WIB
Kawasaki KLX230SM
Okkie
Kawasaki KLX230SM

GridOto.com - Review lengkap motor baru Kawasaki KLX230SM, versi supermoto kakak D-Tracker 150 yang punya torsi gahar khas KLX230.

Awal Juni 2022 silam, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menambah varian dari keluarga KLX, yaitu KLX230SM.

Bergenre supermoto, kehadirannya bersamaan dengan diluncurkannya versi facelift dari KLX230.

Nah pasti ada yang penasaran mengapa namanya bukan D-Tracker seperti halnya varian supermoto yang sudah ada yaitu D-Tracker 150 atau D-Tracker X.

Menurut Michael C. Tanadhi selaku Head Sales & Promotion KMI, hal tersebut ternyata karena penamaan secara globalnya memang KLX230SM, bukan D-Tracker 230.

Jadi yang memutuskan dan punya pertimbangan langsung berasal dari Kawasaki Jepang.

Sebagai informasi, pada Oktober 2022 Kawasaki juga menghadirkan motor tersebut dengan nama KLX230 dan KLX230SM di pasar Amerika Serikat.

Apa sih keunggulan dan kekurangan dari motor yang dijual Rp 54,9 juta untuk versi standar dan Rp 56,7 juta (OTR Jakarta) untuk versi SE ini?

Desain

Baca Juga: Kawasaki Luncurkan 7 Motor Baru Sekaligus Buat 2023, Bisa Tebak Modelnya?

Secara tampilan, tentunya KLX230SM seperti KLX230 terbaru namun pakai ban aspal ring 17 inci di kedua roda.

Nah pada KLX230 facelift ada perbaikan di beberapa sektor, paling utama adalah lampu utama yang kini pakai LED berbentuk pipih dan berkesan sporty.

Kemudian untuk KLX230SM dan KLX230SM SE bedanya tentu dari segi tampilan dan aksesori pendukungnya.

Kawasaki KLX230SM warna Oriental Blue
Farhan
Kawasaki KLX230SM warna Oriental Blue

KLX230SM ada 2 warna, yaitu Lime Green dan Oriental Blue. Ciri khas versi standar adalah pelek berkelir hitam dengan tabung suspensi depan warna perak.

Sementara KLX230SM SE hanya ada warna Ebony. Ciri khasnya pelek dan tabung suspensi depan berwarna emas.

Kemudian dilengkapi beberapa aksesori, seperti hand guard, skid plate, frame guard dan pakai setang fatbar.

Fitur & Teknologi

Ada beberapa fitur andalan KLX230SM, yang utama tentu seperti disebut di bagian desain, yaitu pakai lampu utama LED baru yang pipih.

Sorot lampunya putih khas LED, kelebihannya punya pancaran cahaya yang cukup terang dan lebar.

Baca Juga: Rival Baru CRF dan KLX, Ini Dia Saudara Jauh Yamaha WR155R, Ada Versi Trail dan Supermoto

Namun tentu saja kalau hujan dan berkabut sinarnya susah tembus. Sementara lampu lainnya masih tipe bohlam halogen.

Headlamp LED Kawasaki KLX230SM
Aant/Otomotif
Headlamp LED Kawasaki KLX230SM

Fitur andalan selanjutnya ada panel instrumen digital yang ukurannya kompak dan menampilkan berbagai info.

Mulai dari kecepatan, odometer, tripmeter A dan B, fuelmeter, jam, dan indikator aki tekor. Tentunya ada indikator netral, lampu jauh, sein dan check engine (MIL).

Angka spidometernya yang besar sebenarnya mudah dibaca, namun saat berkendara dalam posisi duduk normal tampilan layarnya sebagian terhalang.

Sebabnya karena ada slang rem depan yang melintang, yang memang lewat depan setang kemudi.

Yang salut sih angka yang ditampilkan spidometer tergolong akurat, bedanya jika dibanding Racelogic yang berbasis satelit sangat kecil.

Terlihat dari catatan top speed, di spidometer 120 km/jam, sementara di Racelogic 118,1 km/jam. Cuma ada selisih 1,9 km/jam atau 1,6% saja!

Panel instrumen digital Kawasaki KLX230SM
Aant/Otomotif
Panel instrumen digital Kawasaki KLX230SM

Geser ke area kaki-kaki, KLX230SM dibekali suspensi depan upside down diameter 37 mm, sementara belakang pakai monosok uni-track khas Kawasaki.

Keduanya menopang ban kembangan aspal, IRC Road Winner yang sayangnya masih tipe tube type alias pakai ban dalam.

Baca Juga: Mirip Ninja 250 Versi Naked, Motor Listrik Kawasaki EV Akhirnya Resmi Dipamerkan

Wajar karena masih pakai pelek jari-jari biasa. Ban depan 110/70 membungkus pelek 3.00x17, sedang belakang peleknya 3.50x17 dikasih ban 120/70.

Untuk rem depan pakai cakram semi-floating yang diameternya cukup besar, 300 mm dipadu kaliper 2 piston.

Sedangkan bagian rem belakang pakai cakram lebar 220 mm yang dijepit kaliper 1 piston.

Kinerja remnya tentunya pakem, hanya saja yang depan ketika handel ditarik ada kosong sesaat sebelum akhirnya kampas menggigit piringan.

Sistem rem cakram Kawasaki KLX230SM
Aant/Otomotif
Sistem rem cakram Kawasaki KLX230SM

Riding Position & Handling

Posisi berkendara di KLX230SM tentunya khas sebuah supermoto. Pertama adalah joknya tergolong tinggi, karena mencapai 845 mm dari permukaan tanah.

Untuk pengendara yang berpostur 173 cm 65 kg, saat kedua kaki turun masih agak jinjit. Tapi bisa disiasati dengan cukup salah satu kaki saja yang turun.

Kekhasan berikutnya tentunya permukaan joknya ramping, rata dan panjang, jadi posisi duduknya fleksibel bisa maju mundur, bahkan bisa sampai di atas tangki.

Tinggal disesuaikan dengan kondisi jalan yang dilalui. Perlu ke depan misal saat menanjak, atau ke belakang ketika di turunan.

Baca Juga: Resmi Meluncur Kawasaki W175 Terbaru, Enggak Jadul Lagi, Sudah Injeksi dan Speedo Digital, Begini Tampangnya

Setang kemudi Kawasaki KLX230SM SE
Aant/Otomotif
Setang kemudi Kawasaki KLX230SM SE

Oiya kendati busanya cukup tebal, tapi untuk perjalanan lama ternyata terasa cukup pedas di bokong.

Mungkin efek dari dimensi jok yang ramping, sehingga bokong tak tertampung maksimal.

Yang juga khas tentunya setangnya, yang kebetulan karena yang dites KLX230SM SE, maka pakai setang fatbar yang lebar dan sudutnya tergolong lurus.

Sehingga tangan pengendara dipaksa membuka lebar agar bisa mengontrol motor secara maksimal.

Bagaimana dengan handlingnya? Yang versi SE dengan bobot 136 kg, setara sebuah Yamaha R15, tentunya masih terasa ringan.

Dipakai harian di jalanan perkotaan terasa lincah. Tantangannya setangnya lebar, jadi saat selap-selip di antara mobil rawan menghantam spion.

Selain itu gerakan setang terasa kaku seperti komstir terlalu kencang, padahal saat dicek dalam kondisi diam ternyata lancar.

Nah makanya butuh adaptasi khususnya saat awal-awal pemakaian. Jika sudah beberapa hari tentunya akan jadi biasa.

Untuk suspensinya baik depan maupun belakang tentu redamannya tergolong empuk dan punya jarak main panjang, karena basisnya dari motor trail.

Baca Juga: Harga Mulai Rp 105 Juta, Ini Perbedaan Tiga Tipe New Kawasaki Ninja ZX-25R 2023

Efeknya saat ketemu polisi tidur atau lubang enggak perlu risau, bisa dilewati tanpa perlu mengerem, hehee...

Kemudian ketika dicoba untuk lewat jalanan tanah atau gravel pun asyik aja, baik grip ban maupun redaman suspensinya.

Pas banget rasanya kalau dipakai oleh pengendara yang sesekali melakukan blusukan, tapi mayoritasnya tetap jalan aspal.

Dan tentunya jangan khawatir akan mentok saat blusukan, karena jarak terendah ke tanah terbilang tinggi, 230 mm!

Performa

Mesin yang diandalkan KLX230SM SE tentu basisnya seperti KLX230 yang pertama hadir 2019 silam.

Dapur pacu 4 langkah 1 silinder SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara, berkapasitas 233 cc dari piston berdiameter 67 mm dan langkah piston 66 mm.

Rasio kompresinya hanya 9,4:1, dengan tenaga sebesar 18,8 dk di putaran mesin 7.600 rpm dan torsi maksimal 19,8 Nm di kitiran 6.100 rpm.

Bedanya, jika diamati kini suara mesinnya sedikit lebih senyap. Tapi keluhan stasioner tinggi ternyata masih sama saja.

Mesin Kawasaki KLX230SM
Aant/Otomotif
Mesin Kawasaki KLX230SM

Baca Juga: Moge Xawasaki Z1000 Bikin Ngakak, Enggak Perlu Isi Bensin! Yuk Intip Spesifikasi Motor Listrik Ini

Jadi ketika tutup gas, engine brake masih minim alias masih tetap ngeloyor seperti KLX230 lama.

Karakter mesinnya punya torsi kuat dan instan sejak putaran rendah. Jadi buat stop and go terasa responsif, ngacir duluan di saat lampu hijau menyala pun sangat mudah!

Enggak ada yang namanya gejala mesin ngok atau tenaga kosong, di semua rentang putaran mesin.

Setiap gas dibuka pasti mesin akan memberikan respons seketika itu juga tanpa perlu slip kopling. Asyik banget!

Makin asyik karena karakter rasio transmisinya rapat, khususnya gigi 1 sampai 5. Bisa dilihat dari kecepatan maksimal masing-masing gigi yang tambah hanya 20 km/jam.

Jadi gigi 1 mentok 35 km/jam, gigi 2 55 km/jam, gigi 3 75 km/jam, gigi 4 95 km/jam, gigi 5 113 km/jam lalu di gigi 6 mentok di angka 120 km/jam. Itu sudah kena limiter dan sama sekali tak bisa naik lagi.

Efek dari transmisi yang berkarakter rapat juga berimbas pada catatan akselerasi yang cukup cepat untuk sebuah motor supermoto 233 cc. Contoh 0-100 km/jam 11,2 detik saja. Lalu 0-201 meter 10,9 detik.

Buat perbandingan, catatan itu hanya selisih 0,8 detik dari hasil tes KTM Duke 250 yang mana 0-201 meter waktunya 10,1 detik.

Sisi positif berikutnya dari mesin KLX230SM adalah suhunya tak begitu tinggi, maklum rasio kompresi cuma 9,4:1.

Baca Juga: First Ride Kawasaki KLX230 SE dan KLX230 SM, Jajal Langsung di Tanah Seperti Apa Rasanya?

Sehingga dipakai macet-macetan area kaki enggak akan terasa kepanasan, padahal leher knalpotnya berada di dekat kaki kanan. Aman!

Catatannya adalah ternyata ada getaran yang muncul di putaran mesin tinggi, terasa di area setang dan juga jok.

Tapi kalau berkendara santai, pindah gigi di putaran rendah atau menengah tentunya getaran tak begitu terasa.

Konsumsi Bensin

Dengan rasio kompresi hanya 9,4:1, sebenarnya pakai bahan bakar dengan spesifikasi RON 90 pun masih bisa.

Tapi, saat pengetesan dikasih yang punya RON 92, biar performanya lebih maksimal sesuai rekomendasi untuk pakai minimal RON 91.

Menggunakan metode full to full dan dilakukan sebanyak 3 kali lalu dirata-rata, konsumsi bensin KLX230SM ternyata dapat angka 30 km/liter.

Cukup moderat untuk sebuah motor bermesin 233 cc, enggak irit banget tapi juga enggak terlalu boros.

Tangki bensin Kawasaki KLX230SM
Aant/Otomotif
Tangki bensin Kawasaki KLX230SM

Selama pengetesan, motor dipakai untuk harian, dengan kondisi jalan beragam, ada kondisi lancar sehingga bisa gas pol.

Baca Juga: Kawasaki Ninja 650 dan Z650 2023 Dapat Fitur Baru, Kapan Masuk Indonesia?

Tentu motor juga dipakai di kondisi jalanan macet khas kota besar, dipadu gaya berkendara cenderung agresif, sering betot gas dalam-dalam.

Yang menarik adalah ketika fuelmeter mulai berkedip, saat diisi ulang sampai penuh bisa masuk 5 liter bahan bakar.

Artinya ketika mulai kedip masih ada 2,5 liter bensin di dalam tangkinya, karena totalnya 7,5 liter.

Artinya, ketika mulai kedip sebenarnya masih bisa menempuh jarak sekitar 75 km, karena rata-rata konsumsinya 30 km/liter.

Jadi kalau baru mulai kedip, tak perlu panik, santai saja! Masih bisa menempuh jarak cukup jauh tuh. Hehee...

Editor : Dimas Pradopo

Bukan Tenaga, Ini Senjata Utama Wuling Cloud EV Lawan Rivalnya

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa