Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Regulasi Euro 7 Sedang Digodok, Mobil Konvensional dan Hybrid Akan Punah?

Ruditya Yogi Wardana - Rabu, 2 Juni 2021 | 14:20 WIB
Ilustrasi emisi gas buang
Carscoops.com
Ilustrasi emisi gas buang

GridOto.com - Populasi kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) bisa mulai terpinggirkan seiring berkembangnya ekosistem kendaraan listrik.

Apalagi regulasi emisi gas buang yang ketat membuat pabrikan semakin melirik pengembangan mobil listrik di masa mendatang.

Ditambah dengan munculnya kabar Asosiasi Industri Mobil Eropa (ACEA) yang sedang meracik regulasi emisi gas buang Euro 7 yang super ketat.

Berdasarkan laporan dari Carscoops.com, pembahasan terkait regulasi Euro 7 dilakukan atas proposal yang diajukan oleh European Commission’s Consortium for Ultra Low Vehicle Emissions (Clove).

Baca Juga: Pemerintah Singapura Akan Terapkan Aturan Emisi Gas Buang Baru pada 2028, Pemilik Motor Lawas Dirugikan?

Dalam proposal yang diajukan Clove disebutkan beberapa poin yang kemungkinan besar bisa membuat populasi kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE), seperti mobil konvensional atau hybrid semakin berkurang.

"ACEA percaya bahwa regulasi emisi gas buang yang diajukan oleh Clove ditambah dengan standar pengujian yang baru, nantinya berujung pada pelarangan peredaran kendaraan yang menggunakan ICE, baik mobil konvensional maupun hybrid," sebut juru bicara ACEA, dikutip dari Carscoops.com.

ACEA pun memberikan sedikit penjabaran terkait proposal regulasi Euro 7 dari Clove, yang kemungkinan bisa berdampak pada punahnya populasi mobil konvensional dan hybrid di masa mendatang.

Mulai dari pabrikan yang akan dipaksa memasangkan katalis dengan pemanas elektrik.

Juga dua katalis konvensional berukuran 1.000 cc, filter partikel sebesar 2.000 cc dan katalis khusus amonia di mobil konvensional dan hybrid.

Baca Juga: Begini Sejarah Standar Emisi Gas Buang di Tanah Air, Mulai Ikut Standar Euro Sejak Tahun 2000-an

Kemudian juga harus ada sistem diagnosa khusus yang ditugaskan untuk memonitori kadar emisi gas buang dari mesin hingga odometer menyentuh angka 150.000 mil atau setara 241.401 Km.

Mereka percaya alat-alat tersebut tidak mungkin muat dipasangan pada mobil berukuran kecil dan beberapa platform yang sudah dibuat oleh pabrikan.

Kalau pun alat-alat ini bisa dipasangkan, pastinya akan membuat harga mobil konvensional dan hybrid meroket, sehingga berdampak pada penjualannya yang berkurang secara drastis.

"Solusi untuk memenuhi standar tersebut yakni dengan membatasi emisi gas buang dalam bentuk NOx serta NO2 dan NH3 (amonia). Tapi cara ini bisa membuat pabrikan mobil mengeluarkan biaya ekstra dan caranya juga rumit," jelas juru bicara ACEA.

Baca Juga: Kerap Dengar Catalytic Converter, Apa Sih Perannya dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Menurut ACEA, ada satu cara lain yang bisa dilakukan agar mobil konvensional dan hybrid bisa mendekati standar emisi gas buang yang tinggi itu.

Yakni dengan membatasai emisi gas buang berupa CO2 dan mengurangi penggunaan bahan bakar secara drastis.

"Tapi cara ini memberikan dampak yang tidak pasti. Bisa saja terjadi penurunan ketahan mesin secara bertahap atau malah biaya operasional yang akhirnya membengkak," papar juru bicara ACEA.

Menurut rumor yang beredar, regulasi Euro 7 kemungkinan besar baru bisa diterapkan pada 2025 atau awal 2026 mendatang.

Editor : Dida Argadea
Sumber : Carscoops.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa