Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Street Manners: Letih Berkendara, Jangan 'Doping' Dengan Minuman Berenergi, Akibatnya Bisa Fatal!

Harun Rasyid - Senin, 1 Juni 2020 | 19:34 WIB
Ilustrasi berkendara
Dylan Andika/GridOto.com
Ilustrasi berkendara

GridOto.com - Berkendara dengan jarak tempuh dekat atau jauh, tentu mengeluarkan energi yang membuat pengendara letih bahkan mengantuk.

Kadang untuk mengakali rasa lelah, sejumlah pengendara kerap mengkonsumsi kopi dan minuman berenergi agar tetap melek dan segar kembali.

Padahal tindakan tersebut, menurut Jusri Pulubuhu selaku Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) malah membahayakan keselamatan.

"Masyarakat kurang tahu soal keletihan ini, umumnya mereka mengetahui keletihan karena perjalanan jauh saja. Padahal perjalanan commuter seperti dalam kota di jalan yang biasa dilalui bisa menimbulkan keletihan karena jenuh," ujar Jusri saar dihubungi Senin (1/6/2020).

"Selain aspek mental juga karena tekanan seperti masalah, cuaca dan masalah teknis kendaraan," katanya lagi.

Baca Juga: Street Manners: Bisa Ganggu Manuver, Boncengers Sebaiknya Tidak Pegang Behel Motor, Baiknya Pegangan ke Mana?

Keletihan ini menurut Jusri, juga dapat menurunkan kemampuan persepsi dan kombinasi kemampuan persepsi dan motorik pengendara.

"Hal tersebut misalnya pada lambatnya daya respon dan daya pandang saat mengemudi. Selain itu bisa menimbulkan emosi meluap dan gaya berkendara menjadi arogan," ujarnya kepada GridOto.com.

Ilustrasi pengemudi yang marah saat berkendara
Wikihow.com
Ilustrasi pengemudi yang marah saat berkendara


Berkaitan dengan keletihan, meminum minuman penambah energi agar tidak lelah, Jusri menyebut hal tersebut hanya sia-sia.

"Mengusir kantuk dan keletihan jika badan sudah capek dengan minum kopi atau minuman dengan kafein itu hanya berlaku sementara saja. Tapi tidak memperpanjang atau meningkatkan stamina, sedangkan dalam berkendara terutama jarak jauh yang dibutuhkan adalah stamina dan nutrisi," sebutnya.

Baca Juga: Street Manners: Inilah 2 Metode Memutar Setir Mobil yang Benar

Terlalu sering meminum kopi atau minuman bersuplemen tersebut, juga dapat memicu berbagai penyakit seperti komplikasi jantung, diabetes hingga hilangnya nyawa.

"Minuman tersebut sebaiknya jangan dikonsumsi jika badan letih, karena kafeinnya tinggi sudah gitu kadar gulanya juga tinggi. Buat yang masih muda mungkin tidak terlalu terasa tapi buat yang sudah berumur bisa memicu penyakit bahkan meninggal dunia," terang pakar safety tersebut.

Ilustrasi minuman berenergi
Nakita.grid.id
Ilustrasi minuman berenergi


"Dalam dunia kedokteran minuman berenergi itu juga sangat tidak disarankan, malah berefek keletihan juga nantinya karena organ tubuh dipaksa bekerja. Jadi yang paling tepat harus istirahat setiap maksimal 2 jam berkendara, dengan break atau waktu jeda 15 sampai 30 menit," tambahnya lagi.

Kemudian, lama perjalanan juga tidak boleh lebih dari 10 jam perjalanan, jika lebih dari 10 jam pengemudi wajib tidur selama minimal 7 jam untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya.

Baca Juga: Street Manners: Dalam Sehari, Berapa Jam Waktu Maksimal Kita Boleh Menyetir?

"Setelah itu yang perlu diperhatikan adalah hindari waktu keberangkatan di waktu-waktu jam tidur seperti malam hari," tutupnya.

Nah dalam berkendara, jangan lupa juga sob untuk selalu menaati aturan lalu lintas demi keselamatan sesama.

 

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa