Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Seperti Ini Rasanya Mencoba Ducati Panigale V4 R, Motor Rp 2,4 Miliar Yang Spek Mesinnya Mirip MotoGP

Dimas Pradopo,Antonius Yulianto - Senin, 13 Januari 2020 | 19:05 WIB
Test Ride Ducati V4R
Randy / Otomotif
Test Ride Ducati V4R

GridOto.com - Kami menjadi salah satu yang beruntung pernah mencicipi Ducati Panigale V4 R. Yup, motor ini speknya mirip sekali dengan Desmosedici yang diturunkan Ducati di MotoGP, terutama dari sisi mesin.

Dalam kondisi standar saja mampu memuntahkan tenaga maksimal 221 dk di 15.250 rpm! Sementara bobot kering hanya 172 kg!

Power to weight ratio (PWR) V4 R paling besar di kelasnya, 1,28:1. Wooow!!!

Makanya ketika ada tawaran dari Emotorsport untuk mencoba Panigale V4 R miliknya yang baru saja mendarat, tentu langsung diiyakan.

Ducati Panigale V4 R
Randy
Ducati Panigale V4 R

Memang sih diwanti-wanti untuk hati-hati, jadi tak bisa jor-joran mencobanya, “Nitip ya mas, hati-hati, hehee...,” ungkap pemilik dari Emotorsport yang enggan terkenal ini.

Maklum odometer saat dicoba baru 12 km, dan yang utama tentu harganya!

Iseng tanya ke Ducati Indonesia, jika kondisi on the road banderolnya mencapai Rp 2,4 miliar!

Bagaimana sensasi mengendarainya? Yuk simak.

Test Ride Ducati V4R
Randy / Otomotif
Test Ride Ducati V4R

Fitur & Teknologi

Secara penampilan, versi V4 R ini mirip V4. Pembedanya, versi R pakai winglet.

Lalu pada fairing ada dua lubang mirip insang untuk membuang panas dari radiator, yang V4 biasa pakai satu lubang besar.

Juga tanpa spion dan lampu sein maupun sepatbor belakang. Jok pembonceng dan footstep belakang juga absen. Windscreen pun lebih cembung. Dan bodi didominasi serat karbon.

Selain itu, fiturnya juga gokil. Bejibun! Dari perangkat elektroniknya saja sangat banyak, yang tentu saja untuk memastikan dari sisi performa biar lebih maksimal dan lebih aman.

Sebut saja sudah dibekali dengan Bosch Cornering ABS EVO, Ducati Traction Control EVO (DTC) EVO, Ducati Slide Control (DSC), Ducati Wheelie Control EVO (DWC) EVO, Ducati Power Launch (DPL), Ducati Quick Shift up/down EVO (DQS) EVO, Engine Brake Control EVO (EBC) EVO.

Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Begini Perubahan Logo Ducati dari 1926 Sampai Sekarang

Ada pula Riding Mode, yang terdiri dari Race, Sport dan Street.

Ada pula fitur Ducati Lap Timer GPS (DLT GPS), Ducati Data Analyser + GPS (DDA+ GPS) dan Ducati Multimedia System (DMS). Bahkan Pit Limit juga jadi bawaan pabrik.

Semua fitur elektronik tadi termasuk info standar seperti takometer, gear position dan shift light bisa dipantau di spidometer berlayar TFT 5 inci, kontrolnya pakai tombol di setang kiri.

Panel instrumen TFT 5 inci Panigale V4 R, semua info dan seting elektronik ada di sini
Randy
Panel instrumen TFT 5 inci Panigale V4 R, semua info dan seting elektronik ada di sini

Sedang kinerja yang berhubungan dengan gerakan didukung adanya 6-axis inertial platform by Bosch (6D IMU–Inertial Measurement Unit).

Geser ke bagian sasis. Khas Panigale, Ducati membekali sasis utama yang sangat pendek, hanya untuk menghubungkan komstir ke mesin bagian atas, karena mesin dijadikan bagian dari sasis. Itu salah satu jurus untuk memperingan bobot.

Lengan ayun pun tertumpu pada mesin bagian belakang. Bagian ini ada adjustable pivot yang bisa diseting naik turun ± 3 mm, fungsinya berhubungan dengan traksi roda belakang.

Suspensi yang dipakai V4 R ini juga beda, justru pakai seri manual terbaru, bukan versi elektronik seperti di V4 S.

V4 R pakai Öhlins NPX 25/30 berdiameter as 43 mm yang dilapis TiN (Titanum nitride). Sedang belakang pakai Öhlins TTX36.

Suspensi bawaan sudah versi tinggi, belakang pakai Ohlins TTX36
Randy
Suspensi bawaan sudah versi tinggi, belakang pakai Ohlins TTX36

Sisi aerodinamika seperti disinggung di bagian desain, yang utama tentu di V4 R ini pakai winglet turunan GP16, yang ternyata bukan cuma hiasan, tekanannya bisa sampai 30 kg saat kecepatan 270 km/jam.

Sehingga roda depan bisa lebih menapak ke tanah dan mengurangi gejala wheelie.

Winglet turunan GP16 ini bukan pajangan, tapi memberikan tekanan ekstra ke roda depan
Randy
Winglet turunan GP16 ini bukan pajangan, tapi memberikan tekanan ekstra ke roda depan

Riding Position & Handling

Impresi pertama kala bersentuhan dengan V4 R adalah bobotnya yang ringan. Ketika menuntunnya feeling seperti bawa motor 250 cc!

Demikian juga ketika duduk di joknya yang begitu kesat, terasa enteng karena hanya 172 kg, beda tipis dibanding Kawasaki Ninja 250 yang kisaran 164 kg.

Jok ternyata lumayan tinggi, dari tanah 830 mm. Makanya ketika rider yang berpostur 173 cm 64 kg duduk, jika kedua kaki coba menapak ke tanah masih lumayan jinjit.

Baca Juga: Cerita di Balik Inovasi Unik Tim Ducati MotoGP

Posisi duduk Ducati Panigale V4 R, tentunya nunduk banget, bagian jok dan tangki sangat ramping
Randy
Posisi duduk Ducati Panigale V4 R, tentunya nunduk banget, bagian jok dan tangki sangat ramping

Saat coba ditekan-tekan, setelan standar suspensinya cukup kaku khas besutan balap, terutama yang belakang.

Saat mau riding, yang tak biasa adalah posisi standar sampingnya, jauh banget di depan jadi meraihnya pakai kaki kiri agak susah.

Ketika riding, kaki nangkring banget dan tentu lutut nekuk. Posisi setangnya rendah, sehingga duduknya khas besutan balap yang nunduk banget.

Saat nunduk, posisi dasbor terasa begitu dekat, karena muka memang pas di balik windscreen.

Posisi begitu mengingatkan saat mencoba Honda RC213V-S. Sesama turunan motor balap ternyata ada yang identik.

Test Ride Ducati V4R
Randy / Otomotif
Test Ride Ducati V4R

Handlingnya sesuai bobot, ringan banget jadi mudah diarahkan. Karakter sasis dan kaki-kakinya kaku, jadi presisi dan diam. Tak ada gejala goyang baik saat akselerasi, pengereman maupun ketika menikung.

Tentu juga karena ditunjang ban berkompon lunak yang sangat ngegrip, Pirelli Diablo Supercorsa SP. Sedang di setang ada steering damper Ohlins.

Baca Juga: Duh! Moge Ducati Juga Jadi Korban Banjir, Biaya Perbaikannya Bikin Deg-Degan

Area kokpit, windscreen lebih jenong, suspensi depan pakai Ohlins NPX 25/30 dan kontrol menu di spidometer pakai kenop di setang kiri
Randy
Area kokpit, windscreen lebih jenong, suspensi depan pakai Ohlins NPX 25/30 dan kontrol menu di spidometer pakai kenop di setang kiri

Performa

Selain sistem aerodinamika dan elektronik, mesin merupakan bagian yang paling diunggulkan di V4 R.

Konfigurasinya persis Desmosedici di MotoGP. 998 cc V4 90° dengan diameter piston 81 mm, ukuran terbesar yang diperbolehkan di MotoGP, stroke 48,4 mm, di gigi 6 mampu berkitir sampai 16.500 rpm. Tinggi banget kan?!

Mesin Panigale V4 R 998 cc V4 ini turunan dari pacuan Andrea Dovizioso di MotoGP
Randy
Mesin Panigale V4 R 998 cc V4 ini turunan dari pacuan Andrea Dovizioso di MotoGP

Untuk meraihnya, banyak perubahan yang dilakukan pabrikan asal Bologna Italia ini pada mesin V4.

Pertama stroke dipendekkan dari 53,5 mm jadi 48,4 mm, itu agar bisa meningkatkan putaran maksimal kendati punya piston speed sama.

Bagian internal mesin juga banyak perubahan, seperti crankshaft diperingan 1.100 gr, setang piston pakai titanium yang per biji lebih ringan 100 gr, katup masuk juga titanium dan magnet diperingan 100 gr.

Bahkan plastik pompa oli juga ditipiskan agar makin enteng.

Pembeda berikutnya V4 R ini pakai kopling kering, diameternya 138 mm dengan kampas 9 keping.

Kelebihannya tentu minim selip dibanding yang terendam oli, tapi lebih berisik. Saat mesin menyala suaranya kecrek-kecrek!

Test Ride Ducati V4R
Randy / Otomotif
Test Ride Ducati V4R

Dengan beragam ubahan tadi, putaran mesin bisa lebih tinggi maka tenaga yang dihasilkan juga makin besar.

Maksimalnya menyentuh angka 121 dk di 15.250 rpm, dengan torsi 112 Nm di 11.500 rpm.

Masih kurang? Aplikasi saja racing kit, salah satunya knalpot dari Akrapovic yang bisa menaikkan tenaga jadi 234 dk dan bobot turun jadi 165,5 kg! Jadi PWR naik jadi 1,41:1. Gokil!

Milik Emotorsport ini saat dicoba masih standar, tapi rasanya sih lebih dari cukup!

Ketika mesin dinyalakan, selain suara kopling kering khas terdengar, ketika digeber di tempat suara knalpot dan sedotan udara dari mesin juga sangat gahar, rooooaaarrr...

Baca Juga: SuperStrada: Ducati 900SS Tua yang Kembali Bugar dan Bertenaga

Tombol pit limit ada di panel saklar setang kanan bagian depan
Randy
Tombol pit limit ada di panel saklar setang kanan bagian depan

Kopling hidrolisnya enteng, feel memang agak beda dengan model kabel. Putaran grip gasnya yang tentu ride by wire sangat enteng.

Pakai riding mode Sport reaksi mesin sangat responsif, apalagi pakai yang Race, makin spontan!

Yang juga asyik kinerja quick shifter yang bawaannya bisa up and down dengan sangat halus. Naik gigi tinggal congkel, turun gigi juga tinggal injak.

Pindah gigi enak dan cepat, sudah ada quick shifter up and down
Randy
Pindah gigi enak dan cepat, sudah ada quick shifter up and down

Tenaga dan torsi mesin sejak bawah langsung narik badan, tapi tetap khas mesin overbore, tengah ke atasnya justru yang lebih “jahat”.

Putaran mesin melesat lebih dari 12.000 rpm sangat mudah dan singkat, lari hampir 200 km/jam juga hanya hitungan detik!

Tapi ketika mau betot gas lebih dalam untuk merasakan peak power di 15.250 rpm langsung teringat pesan di awal, untuk hati-hati dan juga harga yang pakai satuan M, takut kenapa-kenapa akhirnya kendurkan gas lagi, heheee...

Ducati Panigale V4 R
Randy
Ducati Panigale V4 R

Data spesifikasi:
Tipe mesin: Desmosedici Stradale 90° V4, rearward-rotating crankshaft, 4 Desmodromically actuated valves per cylinder, liquid cooled
Kapasitas: 998 cc
Bore x stroke: 81 x 48,4 mm
Rasio kompresi: 14,0:1
Tenaga maks: 221 dk (162 kW)@15.250 rpm
Torsi maks: 112 Nm@11.500 rpm
Sistem bahan bakar: Electronic fuel injection. Twin injectors per cylinder. Full ride by wire elliptical throttle bodies with aerodynamic valves. Variable length intake system
Exhaust: 4-2-1-2 system, with catalytic converters and 2 lambda probes
Girboks: 6 speed with DQS up/down EVO
Sasis: Aluminium alloy 
Suspensi depan: Fully adjustable 43 mm Ohlins NPX pressurized fork with TiN treatment
Pelek depan: 3 spokes forged aluminium alloy 3.50x17
Ban depan: Pirelli Diablo Supercorsa SP 120/70ZR17
Suspensi belakang: Fully adjustable Ohlins TTX36
Pelek belakang: 3 spokes forged aluminium alloy 6.00x17
Ban belakang: Pirelli Diablo Supercorsa SP 200/60ZR17
Jarak main roda: 120 mm & 130 mm
Rem depan: 2 x 330 mm semi-floating discs, radially mounted Brembo Monobloc Stylema (M4.30) 4 piston callipers with Bosch Cornering ABS EVO
Rem belakang: 245 mm disc 2 piston calliper with Bosch Cornering ABS
Instrumen: 5 inci TFT colour display
Bobot kering: 172 kg
Bobot basah: 193 kg
Tinggi jok: 830 mm
Jarak sumbu roda: 1.471 mm
Rake: 24,5°
Trail roda depan: 100 mm
Kapasitas tangki: 16 liter

Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa