Insentif Kendaraan Listrik Kabarnya Dihentikan Mulai Tahun Depan, Toyota Bilang Begini

Naufal Shafly - Selasa, 2 Desember 2025 | 23:30 WIB

Ilustrasi Toyota bZ4X. Mobil listrik Toyota yang sudah dirakit di Indonesia. (Naufal Shafly - )

GridOto.com – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mewacanakan untuk tidak lagi memberikan insentif kendaraan listrik mulai tahun depan.

Kabar ini menuai respons dari para pelaku industri otomotif, termasuk PT Toyota-Astra Motor (TAM).

Menurut Toyota, rencana tersebut masih perlu dilihat lebih jauh dari berbagai sisi sebelum diundangkan.

Jap Ernando Demily, Direktur Marketing TAM, mengatakan pihaknya tetap menunggu perkembangan serta evaluasi resmi dari pemerintah.

"Karena masih sebatas wacana, mari kita sama-sama observasi dampak insentif ini terhadap pasar otomotif beberapa waktu kebelakang," ujarnya kepada GridOto.com, Selasa (2/12/2025).

"Data ini kemudian yang seharusnya menjadi dasar penentuan keputusan selanjutnya akan keberlanjutan insentif ini," sambungnya.

Ernando melanjutkan, Toyota menilai bahwa efek insentif terhadap pasar harus terlebih dahulu dianalisis secara komprehensif.

Menurutnya, data historis menjadi acuan penting untuk menentukan apakah program tersebut masih dibutuhkan atau perlu disesuaikan.

Terkait kemungkinan dihentikannya insentif pada 2026, Toyota menegaskan bahwa pihaknya akan tetap fokus menjaga daya saing produk elektrifikasi mereka.

Baca Juga: Tanggapan Mengejutkan Jap Ernando Demily, Support Media Merupakan Must Have Item

“Kami perlu cek ke depan setelah implementasi realnya seperti apa. Tetapi, di tengah kondisi market yang kurang kondusif, fokus Toyota adalah untuk selalu memastikan produk elektrifikasi kami kompetitif dan tetap mudah dijangkau masyarakat luas,” lanjut Ernando.

Seperti diketahui, Toyota saat ini memiliki lini kendaraan elektrifikasi yang cukup beragam di Indonesia, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, hingga teknologi mobil listrik baterai (BEV).

Insentif pemerintah selama ini dinilai berperan membantu menekan harga jual sehingga adopsi kendaraan ramah lingkungan bisa meningkat.

Meski begitu, Toyota memastikan bahwa komitmennya terhadap ekosistem elektrifikasi tidak akan terpengaruh hanya oleh satu kebijakan, melainkan berdasarkan kebutuhan konsumen dan arah perkembangan industri otomotif nasional.