GridOto - Sekejap saja, saya dan Jap Ernando Demily, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor terlibat dalam perbincangan dalam perjalanan pulang dari Okuma Town, Fukushima menuju Tokyo, Jepang (31/10).
Banyak tema yang mengalir begitu saja dalam obrolan tersebut. Mulai alasan Toyota memilih pendekatan dengan beragam teknologi (multi-pathway), riset biofuel dan energi terbarukan, aftersales service, spare part T-OPT hingga Gazoo Racing.
Dan momen ini saya gunakan untuk menyampaikan rasa penasaran. Latar belakang apa yang membuat Toyota tetap menggelar perjalanan dengan pelayanan yang luar biasa, baik dari sisi hospitality maupun excitement-nya yang tentu, berbiaya besar.
Bukan apa-apa, penjualan mobil di Indonesia tengah berada dalam situasi penuh tekanan. Pemangkasan biaya adalah sesuatu yang logis. Sehingga patut dimaklumi kalau treatment tahun ini tak semaksimal tahun-tahun sebelumnya.
Namun tak begitu dengan Toyota. Alih-alih terkesan berhemat, program perjalanan ini justru terasa jor-joran dan melampaui ekspektasi.
Saya pun menyampaikan hal ini ke Pak Er, demikian Ernando akrab disapa. Ia lantas menanggapi dengan paparan yang mengejutkan sekaligus membuka perspektif.
Menurutnya, Toyota bukannya tidak berhemat. Tetapi membelanjakan uang dengan tepat. Mempertahankan support yang maksimal buat kalangan media merupakan sebuah keharusan bagi Toyota.
"Jadi ada yang namanya must have item dan nice to have item. Dan memberikan yang terbaik untuk media merupakan must have item, " ungkap Pak Er.
Jawaban tersebut membuat saya tertegun. Karena dalam situasi yang kita pahami sulit, Toyota tetap menempatkan kalangan media dalam posisi demikian penting sampai-sampai tak ingin ada treatment yang berkurang.
Sikap memprioritaskan media dalam penyampaian pesan dari event besar dunia Japan Mobility Show ini jelas patut diacungi jempol. Perhitungan saya atas proyeksi turunnya penjualan Toyota bagai tak berarti.