GridOto.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia bagikan kabar baru.
Bahlil menyebut, Indonesia memasok 'Prekursor' untuk mobil listrik Tesla.
Lantas apa itu Prekursor?
Dijelaskan, prekursor adalah bahan baku utama yang digunakan untuk membuat katoda dalam baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Prekursor campuran dari logam nikel, kobalt, dan mangan.
Bahlil menuturkan, prekursor asal Indonesia tersebut diekspor ke AS oleh Huayou Indonesia, anak usaha dari Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd, perusahaan asal China.
Huayou Indonesia menghasilkan prekursor pada fasilitas produksinya yang berada di Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera, Maluku Utara.
Baca Juga: LFP vs NCM, Mobil Listrik Tesla Sebenarnya Pakai Baterai Jenis Apa?
"Prekursor dibangun oleh Huayou. Kalau tidak salah Huayou sekarang sudah ekspor ke Amerika ya, prekursor yang untuk memenuhi Tesla. Itu sudah ada yang dikirim," ungkap Bahlil dalam acara International Battery Summit (IBS) 2025 di Jakarta, (5/8/25) melansir Kompas.com.
Kendati begitu, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai volume dan nilai dari ekspor prekursor yang dilakukan Huayou Indonesia untuk Tesla.
Proyek prekursor Huayou telah dilaksanakan peletakan batu pertama atau groundbreaking pada 21 April 2024.
Pengerjaan proyek untuk fase I pun rampung pada Oktober 2024 dan sudah mulai berproduksi.
Proyek yang dibangun di IWIP ini berkapasitas produksi tahunan sebesar 50.000 ton prekursor untuk baterai kendaraan listrik.
Sebelumnya, pada November 2024 lalu, Bahlil sempat mengungkapkan Indonesia bakal mengekspor material prekursor ke produsen mobil listrik asal AS, Tesla.
Ekspor itu menunjukkan program hilirisasi nikel RI sudah berjalan dengan tepat.
"Bulan ini produk kami, prekursor sudah langsung ekspor ke Amerika, ke produk Tesla, bulan ini," kata Bahlil di Jakarta, (25/11/24), dilansir dari Antara.