"Anak-anak sudah lelah, saya terburu-buru, jadi saya tidak terlalu memperhatikan," lanjutnya.
"Di layar kecil tertulis angka, dan layar besar menunjukkan 4,5. Saya pikir itu hanya £4,50," tutur dia.
Setelah memasukkan PIN, palang pintu langsung terbuka.
Namun, tak lama kemudian, Kava menerima notifikasi dari bank yang menyatakan bahwa pembayaran yang ditarik bukan £4,50, melainkan £4.586 atau setara Rp 101,6 jutaan (kurs £1 = Rp 22.154,67 per 23 Juni 2025).
Kava lalu menghubungi manajer pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Bisa, Begini Cara Tuntut Ganti Rugi Motor dan Mobil Terendam Banjir di Parkiran Mall atau RS
Pihak mall kemudian menjelaskan bahwa mesin pembayaran memang sedang mengalami gangguan.
Ia dijanjikan pengembalian dana dalam waktu 2–3 hari kerja, dan bahkan diberikan tanda terima pada 19 Mei.
Sayangnya, hingga tiga minggu kemudian, uang tersebut tak kunjung masuk ke rekeningnya.
Merasa putus asa, Kava melaporkan kasus ini ke program hak konsumen di acara BBC TV yang dipandu oleh Jonathan Vernon-Smith.
"Itu seperti anugerah. Satu panggilan dari Jonathan, dan keesokan harinya uang saya langsung kembali," kata Kava.
Dana penuh akhirnya ditransfer ke rekeningnya pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak pengelola pusat perbelanjaan, Savills, menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan bahwa insiden ini sedang diselidiki secara serius.
"Kami telah melakukan kontak rutin dengan pelanggan dan dapat mengonfirmasi bahwa pengembalian dana penuh sedang diproses." kata juru bicara Savills
"Ini adalah kejadian yang sangat tidak biasa, dan kami tengah mengevaluasi sistem parkir agar kejadian serupa tidak terulang," sambung jubir Savills.