Sasis dan Suspensi Yamaha R25 2025 Masih Sama, Tapi Rasanya Beda?

Dimas Pradopo - Sabtu, 31 Mei 2025 | 20:30 WIB

Test Ride Yamaha R25 2025-2 (Dimas Pradopo - )


GridOto.com – Sasis yang digunakan R25 2025 sama dengan generasi kedua yang pertama rilis tahun 2018 silam.

Rangkanya tetap pakai besi tubular dengan desain berlian, dikombinasi dengan suspensi depan upside down berdiameter as 37 mm.

Suspensi belakang tunggal tanpa link tapi ada setelan preload.

Bahkan peleknya juga masih sama dengan R25 generasi pertama, pelek berdesain palang seperti huruf Y yang dibalut ban IRC Road Winner berukuran 110/70-17 dan 140/70-17.

Tapi kok saat duduk rasanya berbeda ya? Ternyata yang berbeda adalah di bagian jok dan bodi tengah.

Ada perubahan agar pengendara lebih nyaman. Yaitu bodi tengah yang lebih ramping 13 mm dan jok yang lebarnya dipangkas 6 mm.

Hasilnya ternyata memang lebih nyaman. Khususnya ketika berhenti dan kedua kaki turun, area paha jadi tidak ada rasa mengganjal.

Test ride Yamaha R25 2025

Tapi kalau sedang berkendara tentu sama saja, tetap nyaman karena area utama joknya tetap lebar.

Nah kalau posisi berkendara tentu tidak ada perubahan, tetap motor sport full fairing yang nunduk, tapi lebih condong sebagai sport touring.

Posisi duduk cenderung lebih tegak karena tinggi joknya hanya 780 mm, beda dengan R series lainnya yang lebih dari 800 mm.

Jadi sebenarnya untuk digunakan harian masih cukup nyaman. Apalagi ketika badan sudah adaptasi.

Memang sih tetap ada rasa pegal, khususnya di telapak tangan, lengan dan pinggang, tapi rasanya tidak seekstrem kalau naik R series lainnya, termasuk R15.

Setang jepit underyoke pada Yamaha R25 2025

Posisi nunduknya terutama didapat dari penggunaan setang jepit underyoke yang ujungnya hampir rata dengan segitiga, ditunjang juga dengan pijakan kaki yang posisinya cukup tinggi.

Nah bagaimana dengan handling? Ternyata juga masih khas R25. Sebuah sport full fairing 250 cc yang cukup mudah dikendalikan.

Dengan bobot 166 kg, memang di awal-awal penggunaan perlu adaptasi untuk membiasakan karakternya ketika pengereman dan berbelok.

Lengan harus kuat menahan saat pengereman keras, serta main badan ketika berbelok.

Setelah terbiasa, maka rasanya akan nyaman. Hal tersebut karena R25 ditunjang oleh karakter rangka yang terasa masih ada lendutan atau tidak terlalu kaku, dan tentunya dari karakter kedua suspensi yang empuk.

Empuknya suspensi R25 bisa dibilang masuk kategori kompromi. Dipakai harian masih nyaman, tapi dipakai ngebut juga tidak terlalu limbung.

Tapi kalau untuk ngebut di sirkuit, tentunya perlu ubahan biar lebih stabil.