Jadi sebenarnya untuk digunakan harian masih cukup nyaman. Apalagi ketika badan sudah adaptasi.
Memang sih tetap ada rasa pegal, khususnya di telapak tangan, lengan dan pinggang, tapi rasanya tidak seekstrem kalau naik R series lainnya, termasuk R15.
Posisi nunduknya terutama didapat dari penggunaan setang jepit underyoke yang ujungnya hampir rata dengan segitiga, ditunjang juga dengan pijakan kaki yang posisinya cukup tinggi.
Nah bagaimana dengan handling? Ternyata juga masih khas R25. Sebuah sport full fairing 250 cc yang cukup mudah dikendalikan.
Dengan bobot 166 kg, memang di awal-awal penggunaan perlu adaptasi untuk membiasakan karakternya ketika pengereman dan berbelok.
Lengan harus kuat menahan saat pengereman keras, serta main badan ketika berbelok.
Setelah terbiasa, maka rasanya akan nyaman. Hal tersebut karena R25 ditunjang oleh karakter rangka yang terasa masih ada lendutan atau tidak terlalu kaku, dan tentunya dari karakter kedua suspensi yang empuk.
Empuknya suspensi R25 bisa dibilang masuk kategori kompromi. Dipakai harian masih nyaman, tapi dipakai ngebut juga tidak terlalu limbung.
Tapi kalau untuk ngebut di sirkuit, tentunya perlu ubahan biar lebih stabil.