First Impression Yamaha LEXi LX 155, Siap Gempur Honda Vario 160!

Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - Kamis, 25 Januari 2024 | 16:25 WIB

Yamaha Lexi LX 155 siap gempur Honda Vario 160 dengan mesin baru (Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - )

Aant/Otomotif
Mesin 155 cc generasi terbaru Yamaha Lexi LX 155, beda dari Aerox

Seperti diungkap oleh Dyonisius Beti, perubahan yang dilakukan bertujuan agar minim vibrasi, namum lebih bertenaga serta responsif.

Menurut Ferry Nurul Fajar, Technical & Education YIMM perubahannya dibanding mesin Aerox yang jadi basisnya, memang banyak.

Mulai dari crankcase, crankshaft, cylinder, cylinder head, piston, camshaft sampai rotor atau magnet.

Ada perbedaan signifikan menurutnya karena ada perubahan mekanisme tensioner adjuster buat keteng, kini pakai tipe hidraulis makanya ada penambahan jalur oli menuju sisi kiri blok. Tujuan pakai tipe hidrolik agar mesin lebih halus.

Aant/Otomotif
Yamaha Lexi LX 155 pakai tensioner adjuster keteng jadi tipe hidraulis

Masih menurut Ferry, yang juga diubah adalah bagian kem, dirancang lebih minim gesekan, kemudian di bagian tempat pemasangan gir keteng mekanismenya diubah jadi satu bagian agar gir tak gampang goyang.

Sementara bagian rotor bobotnya dipangkas, tentu biar mesin bisa berkitir lebih ringan. Makanya mesin diklaim lebih bertenaga.

Secara spesifikasi dasar sebenarnya sama dengan milik Aerox, dapur pacu 4 langkah 1 silinder SOHC 4 katup + VVA injeksi berpendingin cairan.

Baca Juga: Pakai Mesin 155 Cc, Kehadiran Lexi LX 155 akan Ancam Yamaha NMAX?

Kapasitasnya 155,1 cc didapat dari bore x stroke 58 x 58,7 mm. Rasio kompresi 11,6:1.

Tenaga maksimal diklaim 15,2 hp (11,3 kW) di putaran mesin 8.000 rpm, torsinya 14,2 Nm di kitiran 6.500 rpm.

Jadi secara klaim tenaga sama dengan NMAX, tapi torsinya lebih besar, NMAX hanya 13,9 Nm @ 6.500 rpm.

Kebayang dong akan seperti apa performanya, karena tenaga dan torsi jelas lebih besar dari Lexi 125 yang hanya 11,7 dk (8,75 kW) @ 8.000 rpm dan 11,3 Nm @ 7.000 rpm.

Jadi meski bobotnya naik 4 kg, namun tetap ringan. Masih teringan di sesama Maxi Yamaha, yaitu 116-118 kg tergantung varian. Tentunya punya power to weight ratio yang besar!

Kalau disandingkan dengan Vario 160, tentunya juga akan sepadan karena spesifikasinya mirip.

Punya tenaga maksimal 15,2 dk (11,3 kW) @ 8.500 rpm dan torsi maksimum 13,8 Nm @ 7.000 rpm, bobotnya 115 kg (CBS) dan 117 kg (ABS).

Kalau diadu performanya pasti seru!

RIDING POSITION
Selain desain dan mesin, yang juga mengalami perubahan adalah posisi berkendara, namun hanya sedikit. Perubahan itu didapat dari pemangkasan tinggi jok.

Baca Juga: Lengkap! Inilah Penampakan 7 Pilihan Warna Yamaha Lexi LX 155, Favoritmu yang Mana?

“Sekarang tingginya hanya 770 mm,” terang Antonius ketika presentasi produk.

Sementara Lexi 125 tinggi joknya 785 mm, jadi ada beda tipis sebanyak 15 mm. Lexi LX 155 pakai jok yang di Lexi 125 merupakan versi aksesori alias versi low seat.

Namun, secara bentuk tetap khas jok Lexi. Sisi depan tirus namun belakangnya sangat lebar.

Aant/Otomotif
Jok Yamaha Lexi LX 155 sedikit lebih rendah, tapi tetap lebar

Efeknya ketika dinaiki oleh pengendara berpostur 173 cm 65 kg ketika duduk agak maju maka kedua kaki bisa menapak sempurna.

Namun saat posisi duduknya lebih mundur atau dalam kondisi normalnya ketika jalan, maka agak jinjit.

Sementara kalau yang naik posturnya 165 kg tentunya lebih jinjit. Penyebabnya tentu karena joknya lebar.

Sisi positifnya ketika duduk pantat bisa terakomodasi secara keseluruhan, tentunya membuat nyaman meski busanya terasa tipis, sehingga sisi pinggir langsung terasa mentok dengan dasar jok.

Semoga saja ketika dipakai berkendara lama enggak bikin pantat lekas pedas.

Baca Juga: Ketambahan Yamaha Lexi LX, Intip Daftar Harga MAXI Series di 2024

Bagaimana posisi duduknya? Tentu masih khas Lexi yang kaki bisa selonjoran, meski tak selurus kalau duduk di NMAX.

Aant/Otomotif
Dek datar khas Lexi masih dipertahankan Yamaha Lexi LX 155

Namun jelas lebih nyaman dibanding Aerox atau Vario 160. Apalagi posisi setangnya ketika diraih juga tinggi dan jauh mirip NMAX. Makanya bisa memberikan kenyamanan ketika berkendara lama.

Bagaimana dengan suspensi? Ketika coba diayun di tempat baik depan maupun belakang terasa empuk.

Semoga saja saat dites suspensinya enggak mudah mentok atau bottoming seperti yang lama maupun kedua saudaranya!

Tunggu hasilnya nanti ketika sudah test ride ya!

Data spesifikasi:
Tipe Mesin: Liquid Cooled 4-stroke, SOHC 4 V + VVA
Diameter x Langkah: 58 mm x 58,7 mm
Perbandingan Kompresi: 11,6:1
Volume Silinder: 155,09 cc
Tenaga Maksimum: 15,2 dk (11,3 kW) @ 8.000 rpm
Torsi Maksimum: 14,2 Nm @ 6.500 rpm
Sistem Bahan Bakar: Fuel Injection
Sistem Starter: Electric
Sistem Pelumasan: Wet Sump
Kapasitas Oli: Total 1 liter, Berkala 0,9 liter
Tipe Kopling: Dry, Centrifugal Automatic
Tipe Transmisi: V-belt automatic
P X L X T: 1.970 mm x 720 mm x 1.135 mm
Jarak Sumbu Roda: 1.350 mm
Jarak Terendah Ke Tanah: 135 mm
Tinggi Tempat Duduk: 770 mm
Berat Isi: Standard 116 kg, S Version 117 kg, Connected-ABS 118 kg
Kapasitas Tangki Bensin: 4,2 liter
Tipe Rangka: Underbone
Suspensi Depan: Telescopic Fork
Tipe Suspensi Belakang: Unit Swing
Ban Depan: 90/90-14M/C 46P
Ban Belakang: 100/90-14M/C 57P
Rem Depan: Disc
Rem Belakang: Drum
Sistem Pengapian: TCI/Transistor
Tipe Battery: YTZ6V
Tipe Busi: NGK CPR8EA-9

Baca Juga: Begini Cara Kerja Tensioner Hidrolik di Mesin Yamaha Lexi LX 155