Bobot Gabungan Pembalap dan Motor, Bahasan Kontroversial Jelang World Superbike Mandalika 2022

R Alif P - Selasa, 8 November 2022 | 17:05 WIB

Bobot gabungan pembalap dan motor menjadi bahasan menarik jelang World Superbike Mandalika 2022 (R Alif P - )

"Ya atau tidak, haruskah ada berat minimum pembalap di 2023? WorldSBK sudah bekerja dengan bagus dan membuat balapan terbaik di dunia, tapi kenapa tidak ada batas minimal soal berat pembalap?," tulis Redding dalam unggahan Instagram-nya.

"Aku bisa bilang secara fair pada subyek ini karena aku bukan petarung gelar tahun ini, mereka lainnya tak berani bilang karena takut akan diserang fans dan buzzer," jelasnya.

Intinya, Redding merasa keberatan jika pembalap bertubuh kecil dan ringan diuntungkan banyak dalam balapan.

Dalam hal ini Alvaro Bautista yang bisa sangat kencang, bahkan terlalu over power bersama Ducati Panigale V4 R musim ini.

"Jika kau lihat kau bisa mengetahui keuntungan yang pembalap bertubuh kecil dapatkan di trek lurus, bisa 0,2 sampai 0,4 detik, mungkin ada yang bilang itu tak banyak tapi dengan gap 1 detik di antara 10 pembalap, maka angka 0,2 ini akan sangat menguntungkan," jelasnya.

Bautista pun sudah menanggapi pernyataan yang dinaikkan oleh Redding, ia lantas menyangkal soal klaim pembalap asal Inggris tersebut.

"Pembalap kecil kekuatan fisiknya lebih lemah untuk menggerakkan motor dan memacunya di tikungan. Ini bukan masalah buat pembalap bertubuh besar dan bodybuilder. Jika kau membatasi dirimu untuk satu hal, kau juga harus adil untuk pihak lainnya juga," kata Bautista.

"Kupikir lebih penting fokus dan memperkuat kekuatanmu dan meminimalisir kelemahanmu. Tapi lebih mudah mencari alasan dibandingkan bekerja lebih keras dan menerima kenyataan. Ini pertama kali dalam karierku ada pembalap komplain soal berat badan," sindirnya.

Jika memperberat motor demi bobot gabungan, Bautista menilai pembalap bertubuh kecil akan menjadi diberatkan karena bebannya mengontrol motor menjadi lebih besar.

Bautista pun membandingkan masa-masa Dani Pedrosa yang bertubuh kecil tapi juga tak diuntungkan karena postur itu saat melawan banyak nama besar seperti Valentino Rossi, Nicky Hayden, Casey Stoner, Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez.

Pembahasan bobot gabungan ini juga telah sampai ke telinga pembalap lain di ajang lain, termasuk Luca Marini di MotoGP.

Sama seperti Redding di WorldSBK, Marini juga mendukung untuk menerapkan bobot gabungan minimal di MotoGP juga karena dia yang bertubuh tinggi punya beberapa handicap dibanding para rivalnya.