Rasio Kompresi Mesin Dan Anjuran Oktan BBM, Hubungannya Apa Sih?

Taufan Rizaldy Putra - Selasa, 22 Oktober 2019 | 10:44 WIB

Ilustrasi pengisian bahan bakar (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - Tentu ketika Anda membeli sebuah mobil, salah satu variabel yang menjadi anjuran pabrikan dalam penggunaan adalah bahan bakar dengan oktan tertentu.

Kebanyakan mobil yang diproduksi saat ini dianjurkan untuk menggunakan bahan bakar 92, bahkan kerap kali pabrikan harus membubuhi sticker untuk mengingatkan pemiliknya.

Mobil sport atau mobil dengan turbo, bahkan meminta oktan lebih tinggi sehingga Anda disarankan untuk membeli bahan bakar termahal dengan angka oktan 95 atau 98.

Rasio kompresi mesin, adalah salah satu alasan pabrikan mengeluarkan angka anjuran oktan BBM tersebut.

Memang kenyataannya, mobil seperti Toyota Calya dan Sigra yang dianjurkan untuk menggunakan bahan bakar beroktan 92 memiliki kompresi mesin yang tinggi.

Taufan Rizaldy/GridOto
Ada sticker anjuran oktan bahan bakar 92 pada kaca belakang Toyota Calya

(Baca Juga: BBM Naik, Ini Dampak Ganti BBM Lebih Murah dengan Oktan Rendah)

"Kebanyakan mobil saat ini memang high compression, karena mesin dengan kompresi tinggi memiliki efisiensi pembakaran yang lebih baik. Toyota Calya itu rasio kompresinya 11,5:1," ungkap Totok Trilaksono, Kepala Bengkel Auto2000 Rajabasa, Lampung.

Lalu, mengapa semakin tinggi kompresi mesin sebuah mobil, anjuran oktan bahan bakar dari pabrikan juga lebih tinggi?

Yang pertama kita harus pahami adalah, bagaimana mesin bakar dalam mobil bekerja.

Kebanyakan mesin mobil saat ini adalah mesin 4-stroke (langkah) atau 4-tak yang istilahnya lebih populer digunakan pada sepeda motor.