Evolusi Baju Balap F1, Mulai dari Kaos Polo Sampai yang Tahan Api

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 28 Desember 2018 | 07:10 WIB

Racing suit Max Verstappen (Rezki Alif Pambudi - )

Baju balap dengan bahan katun dihabisi dan pada 1979, baju balap F1 yang tahan api menggunakan standar baru dengan material seperti yang digunakan astronaut.

Pertengahan 1980-an

John Smisson/ RedBull.com
Racing suit Ayrton Senna pada 1987

Baju era Ayrton Senna pada 1987 jadi tonggak besar dalam sejarah F1.

Perkembangan baju F1 saat itu sedang dalam penyempurnaan dari generasi sebelumnya.

(Baca Juga : Pembalap Debutan George Russell Girang Banget Jadi Rekan Robert Kubica, Kenapa?)

Hampir tidak ada sama sekali kasus besar terkait baju balap.

1990-an sampai sekarang

John Smisson/ RedBull.com
Racing suit Max Verstappen

Baju yang dipakai sejak 1994 hingga sekarang hampir tidak terlalu banyak berubah.

Bisa dibilang, baju F1 sudah bagus menjaga keselamatan sejak 1994.

Dan dari tahun ke tahun tinggal sedikit penyempurnaan saja terutama masalah daya tahan maksimal baju balapnya.

Saat ini, baju balap yang dipakai bisa menahan panas pada suhu 600 sampai 800 derajat Celsius.

Termasuk juga sarung tangan, kaus kaki, dan perangkat pendukung lain yang juga tahan panas.