Kemenperin Luruskan Isu Kendaraan Listrik Mematikan Industri Komponen Otomotif

Rizky Septian - Kamis, 19 Juli 2018 | 07:00 WIB

Presiden Joko Widodo melihat-lihat mobil listrik Ezzy II karya ITS dan yang dijajalnya saat peresmia (Rizky Septian - )

GirdOto.com - Tren global yang tengah ramai dengan kendaraan listrik (Electrified Vehicle), mau tak mau membuat Indonesia tidak boleh ketinggalan.

Atas nama lingkungan, kendaraan listrik dibutuhkan Indonesia agar kualitas udara tak semakin memburuk.

Atas dasar itu, pemerintah menargetkan pada tahun 2025 nanti, 20 persen mobil yang diproduksi harus sudah memperoleh elektrifikasi.

Di sinilah muasal timbulnya isu bahwa mobil listrik mengancam keberlangsungan industri komponen otomotif konvensional di Indonesia.

(BACA JUGA: Video Cara Pakai Cruise Control di Mitsubishi Pajero Sport Dakar 4x2)

Pasalnya, komponen yang ada pada mobil listrik tidak akan sebanyak yang kini ada di mobil konvensional.

Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian pun turun tangan meluruskan isu tersebut.

"Kendaraan listrik yang dimaksud di sini adalah electrified vehicle, yaitu hybrid, plug-in hybrid dan akhirnya fuel cell atau kendaraan berbahan bakar hidrogen," ujar Putu Juli Ardika.

Hal itu dikatakannya dalam Focus Group Discussion ‘Senjakala Industri Komponen Otomotif dalam Menghadapi Era Mobil Listrik di Indonesia" di Jakarta, Rabu (18/7/2018).

 

Rizky
Putu Juli Ardika dalam FDG di Jakarta

“Untuk menuju ke sana, membutuhkan proses atau tahapan. Jadi, tidak serta merta mobil listrik bakal mematikan industri komponen otomotif yang ada kini,” lanjut Putu.

(BACA JUGA: Usir Suara Berisik Di Kabin Mobil, Pasang Ini Saja)

“Dalam tahapan pertama yakni hybrid dan plug-in hybrid, kendaraan tetap membutuhkan fuel. Jadi, kalau disebut industri komponen otomotif tengah memasuki senjakalanya, itu kurang tepat,” pungkasnya.

Menyambut tanggapan Putu, Wan Fauzi, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) mengaku tengah mempersiapkan tiap halnya.

“Kami bisa mengikuti perihal teknologi. Tapi saat ini, kami belum tahu material yang bakal ada di mobil listrik itu, apa akan lebih banyak plastik atau metalnya,” jelas Fauzi.

“Dan sebab ini bertahap, kami mempersiapkan komponen-komponen apa saja yang masih diperlukan. Semisal tangki, knalpot dan engine cover pasti masih diperlukan karena teknologi mobil hybrid masik akan menggunakan fuel,” tukasnya.