GridOto.com - Jika dirasa-rasa, kini proses lolos verifikasi kredit kendaraan makin dipersulit lembaga pembiayaan.
Sepanjang 2025, perusahaan leasing memperketat persetujuan kredit, sehingga akses masyarakat untuk membeli kendaraan melalui skema cicilan kian terbatas.
Salah satu direktur perusahaan leasing, Rey (bukan nama sebenarnya) menjelaskan penyebabnya.
Ternyata menurut Rey, hal itu ulah dari manusia-manusia tak bertanggung jawab menyusul tingginya kasus kredit bermasalah akibat kendaraan dijual sebelum cicilan lunas.
"Kalau dulu dari sepuluh aplikasi bisa disetujui tujuh atau delapan, sekarang mungkin hanya empat atau lima. Survei lebih ketat, verifikasi lebih detail," ujar Rey saat dihubungi, (22/12/25) mengutip Kompas.com.
Kebijakan tersebut bertujuan menekan risiko kredit macet sekaligus mencegah praktik spekulatif membeli kendaraan untuk kemudian dijual kembali saat cicilan belum berjalan lama.
Lebih lanjut, Rey menjelaskan, sebagian besar unit kredit bermasalah tidak lagi berada di tangan debitur awal.
Baca Juga: Dunia Debt Collector Terungkap, Tak Semua Mobil atau Motor Tarikan Langsung Jadi Hak Milik Leasing
Berdasarkan data dan pengalaman industri pembiayaan, lebih dari 95 persen kendaraan yang ditindak di jalan telah berpindah kepemilikan ke pihak ketiga meski status kreditnya belum lunas.
"Perlu dipahami, 95 persen lebih eksekusi itu terjadi karena kendaraannya sudah bukan di tangan debitur, tetapi di tangan pihak ketiga," paparnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR