GridOto.com - Yamaha punya terobosan membuat proses produksi motor-motornya lebih ramah lingkungan dan mampu mengurangi emisi CO2.
Salah satunya dari proses pengecatan, yang ternyata bisa signifikan menekan emisi gas buang.
Prakteknya kami lihat langsung ketika mengunjungi pabrik Yamaha di Iwata Main Factory, Shizuoka, Jepang beberapa waktu yang lalu.
Ternyata fasilitas bernama CN1 carbon-neutral mass-production painting line baru diresmikan Februari 2025 lalu.
Bangunan khusus pengecatan di main factory ini mengerjakan cat untuk material logam seperti besi dan aluminium. Mulai tangki, cover tangki, hingga sepatbor dicat di sini.
Dari beberapa langkah yang dijelaskan oleh Nakamura Atsuhide, Painting Engineering, Manufacturing Center, Yamaha Motor Co., Ltd. rasanya peralihan dari energy berbasis bahan bakar fosil ke listrik dan hydrogen jadi kontribusi utama menekan emisi.
Jika sebelumnya line pengecatan konvensional menggunakan bahan bakar fosil untuk prosesnya, seperti memanaskan cat, hingga mengeringkan. Namun kini, sumber energy-nya diganti dengan tenaga listrik.
Contohnya, jika sebelumnya menggunakan boiler yang membutuhkan gas atau bahan bakar minyak sekarang diganti dengan heat pump elektrik.
Sebagai penopang energi utama, saat ini komposisi listrik dan hydrogen sudah lebih besar dari bahan bakar fosil. Tapi kedepannya akan terus ditambah. Targetnya pada 2050 sudah full electric dan hydrogen.
Namun, agar proses pengecatan optimal dengan sumber energi listrik, perlu banyak penyesuaian.
Seperti material cat, dibutuhkan cat yang dapat digunakan pada suhu lebih rendah. Hal ini harus dikembangkan bersama produsen cat.
Selain itu desain fasilitas pengecatan yang ringkas, serta teknologi daur ulang insulasi dan pasokan udara yang baru juga dibutuhkan.
Pada prosesnya, line pengecatan ini juga mengunakan teknologi terkini yang bisa mempersingkat waktu tunggu produksi.
Dan akhirnya, secara total ada penurunan penggunaan energi hingga 60 persen. Wah mantap ya!
Ini sejalan dengan Yamaha Motor Group Environmental Plan 2050 yang sedang berjalan mencapai netralitas carbon di seluruh rantai pasokannya.
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR