Tapi ada juga beberapa kekurangan. Seperti navigasi berbasis internet ini sangat bergantung pada sinyal. Ketika melewati daerah yang sinyalnya jelek, navigasinya pun terhenti.
Beberapa kali arah yang ditunjukan peta juga bisa delay ketika sinyal internet tidak dalam sambungan maksimal.
Selain itu, petunjuk arah menggunakan panah juga butuh adaptasi, tidak semudah tampilan full peta.
Ketika ada pesan masuk pun bisa dibacakan, dan kita bisa langsung membalas pesan dengan perintah suara yang nanti akan diubah menjadi teks.
Playlist musik di smartphone juga bisa diakses, via RoadSync. Tinggal dipilih saja mau menggunakan Sportify, Youtube Music atau aplikasi yang lain. Ini yang bikin perjalanan enggak membosankan.
HANDLING RINGAN dan LINCAH
Dari Ciwidey, motor digas melewati Kawasan Naringgul yang kaya tikungan.
Meski tampangnya terlihat gambot dan khusus tipe RoadSync bobotnya naik 1 kg menjadi 134 kg, tapi ketika diajak belok tetap ringan dan mudah diarahkan.
Buat menikung patah-patah rasanya sangat lincah. Hanya saja ketika menikung kencang, suspensi empuk dan ground clearance tinggi bikin stabilitas kurang mantap.
Yang menarik, karakter ban dual purpose standarnya yang punya karakter soft compound, di trek tanah mengigit, tapi grip ke aspal juga tetap maksimal.
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR