GridOto.com – Atas undangan resmi Astra Daihatsu Motor, bukti sejarah panjang perjalanan mobil Daihatsu bisa disaksikan langsung di dalam Museum Daihatsu Humobility World di Ikeda, Osaka, Jepang, Selasa (28/10).
Berawal dari sebuah bongkahan mesin gambot model LH 25 yang dibuat pada 1933.
Mesin pembakaran ini adalah cikal bakal mesin Daihatsu, namun di masanya mesin ini digunakan sebagai mesin pompa air untuk pengairan sawah.
Mesin tersebut kemudian dikembangkan oleh Hatsudoki Seizo Co., Ltd., yang kemudian berganti nama menjadi Daihatsu Motor Co., Ltd. pada tahun 1951.
Dari mesin super gede menjadi dapur pacu Daihatsu Midget yang tersohor di Tanah Air dengan sebutan Bemo sebagai transportasi masal pada era 1970-an yang terjual 8.500 unit sebulan.
Daihatsu “Bemo” Midget adalah model unik dengan dimensi PxLxT 2.540 mm x 1.200 mm x 1.500 mm.
Menggunakan tiga roda dengan posisi mesin tengah satu silinder 249 cc dan 2-Tak ini digunakan sebagai kendaraan ekspedisi di Jepang.
Sementara Daihatsu “Bemo” di Indonesia dimodifikasi menjadi angkot untuk empat penumpang di belakang dan dua kursi pengemudi dan penumpang di depan.
Baca Juga: Sistem Robotik Pabrik Daihatsu di Kyoto, Produksi Mobil Tiap 54 Detik
Bersama rombongan wartawan lain, di dalam museum 4 lantai yang dibangun pada 2007 di area seluas 2.700 m2, Daihatsu Midget dikenal sebagai "helikopter jalan raya" dan umum digunakan selama periode pertumbuhan ekonomi Jepang yang pesat.
Era 1980-an Daihatsu Motor Co., Ltd memasarkan lini model lainnya bahkan dikenal sebagai pelopor model Kei Car seperti Daihatsu Fellow, Charade dan Copen.
Daihatsu Fellow dikembangkan menjadi Daihatsu Charade pada 1978 dengan mengusung mesin tiga silinder 993 cc.
Berlanjut, Daihatsu Copen sedan kupe mungil yang juga pernah menorehkan sejarah Daihatsu mendunia.
Lalu Daihatsu Mira, eco car e:S 658 cc yang lahir pada 2011 hingga Daihatsu Tanto yang lengkap dengan totonan menarik daleman body shell mini MPV ini.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR