Ketika hendak melaju lagi, ISG menyalakan lagi mesin Grand Vitara secara halus.
Lalu saat pengemudi butuh berakselerasi lebih lekas, ISG bertugas memberikan bantuan akselerasi ke mesin.
Baca Juga: Mantapnya Yaris Cross HEV, Bukti Kematangan Teknologi Hybrid Toyota
Bantuan motor ISG tersebut memang tidak besar, tapi cukup membuat mesin terasa lebih ringan.
Fungsi terakhir adalah regeneratif atau menghasilkan listrik ketika mobil berdeselerasi.
Mengingat Grand Vitara memiliki transmisi 6-percepatan otomatis dan paddle shifter, fungsi regeneratif ini cukup sering terjadi selama perjalanan.
Sehingga kami mendapatkan deployment motor listrik yang konsisten dan mendapatkan konsumsi BBM 16,5 km/l pada perjalanan Jakarta-Surakarta sepanjang 535,9 kilometer.
Oh iya, keuntungan mild hybrid tidak hanya dari konsumsi BBM irit, tetapi packaging mobil lebih ringkas.
Baca Juga: Ada Banyak Mobil Hybrid Di Indonesia, Mana yang Paling Pas Buat Kita?
Baterai kecil muat di bawah jok penumpang dan tidak mengurangi ruang kaki penumpang belakang.
Karena baterai kecil itu juga, ergonomi jok depan dan belakang tidak terkorbankan dan duduk kami tetap nyaman sepanjang perjalanan.
Keuntungan ekstra karena packaging ringkas tersebut adalah ruang bagasi besar yang masih bisa memuat ban serep full size.
Mantap kan Grand Vitara? Sudah irit, nyaman dan lega untuk perjalanan jauh lagi.
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR