“Dari Surabaya ke Bandung itu 16 jam. Tentu kami butuh hiburan biar enggak ngantuk ataupun jenuh,” ucapnya.
Karena telah dilarang memutar musik, Santoso mengaku jenuh dan memaksa diri untuk tidak mengantuk.
Solusinya dengan makan camilan atau mengonsumsi permen.
Sayangnya, terlalu banyak kandungan gula pada permen membuat dia waswas penyakit asam lambungnya naik.
“Ngatasinnya ya makan permen. Tapi kalau kebanyakan makan permen ya asam lambung naik karena perjalanannya aja 16 jam,” bebernya.
Baca Juga: Ogah Dapat Tagihan Dadakan, PO di Jatim Larang Kru Setel Musik di Dalam Bus
Hal yang sama juga dirasakan oleh sopir Bus Eka.
PO Eka telah mewanti-wanti kepada sopir dan kru untuk tidak memutar lagu agar menghindari pajak royalti.
“Penerapannya tiga hari lalu. Hampir serempak dilakukan oleh semua PO mengeluarkan surat edaran larangan,” kata sopir Bus Eka, Aditya Pradana.
Setelah adanya surat edaran dari perusahaan, sopir dan kru sepakat tidak memutar musik baik lagu Indonesia maupun luar negeri.
Apabila nekat memutar musik, maka pajak pembayaran royalti akan ditanggung penuh oleh sang sopir.
“Kalau memutar musik lalu ada apa-apa (tagihan), krunya yang suruh bayar sendiri, tanggung risiko sendiri. Tapi Insyaallah kru sudah memahami,” ungkapnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR