GridOto.com - Dari positioning dan harga, BYD Atto 1 sebagai mobil listrik cukup banyak beririsan dengan mobil city car maupun LCGC mesin bensin.
Bahkan pihak PT BYD Motor Indonesia memiliki perbandingan estimasi biaya pengeluaran alias total cost of ownership BYD Atto 1 dengan mobil bensin.
Data yang dipaparkan menggunakan simulasi mobil bensin dengan konsumsi BBM 20 km/l dan penggunaan bahan bakar RON 90 Rp 10.000/liter.
"Baik mobil bensin dan BYD Atto 1 diukur dari penggunaan harian dengan komuter jarak tempuh 40 km," jelas Bobby Bharata, Head of Product PT BYD Motor Indonesia kepada GridOto.com belum lama.
Baca Juga: Punya Dimensi Kecil, Ruang Bagasi BYD Atto 1 Ternyata Cukup Besar
Untuk mobil bensin, pengeluaran harian memakan Rp 20.000 dan dikalkulasi dalam setahun sebesar Rp 7.200.000.
Ditambah pajak tahunan Rp 3.000.000 dan biaya perawatan 20.000 km/1 tahun Rp 2.000.000.
Total biaya kepemilikan selama 1 tahun sebesar Rp 12.200.000 atau selama 5 tahun sebesar Rp 61.000.000.
Sementara simulasi biaya kepemilikan BYD Atto 1 diukur dengan konsumsi energi 7,3 km/kWh.
Jika menggunakan pengisian daya SPKLU tarif Rp 2.630/kWh, biaya pengeluaran harian memakan Rp 14.411 dan dikalkulasi selama setahun menjadi Rp 5.187.945.
Ditambah pajak tahunan Rp 150.000 dan biaya perawatan 20.000/1 tahun Rp 1.000.000, total biaya kepemilikan selama 1 tahun adalah Rp 6.337.945 atau selama 5 tahun Rp 31.689.726.
Baca Juga: BYD Raup 4.195 SPK di GIIAS 2025, Atto 1 Berpotensi Jadi Kontributor Terbesar
Jauh lebih murah lagi jika pengisian menggunakan home charging tarif Rp 1.447/kWh, yang kalau dikalkukasi dengan pajak dan perawatan selama setahun totalnya Rp 4.004.356 atau 5 tahun Rp 20.021.781.
Artinya, biaya kepemilikan BYD Atto 1 bisa lebih hemat berkisar Rp 5 jutaan hingga Rp 8 jutaan selama setahun dibandingkan dengan mobil mesin bensin.
Atau selama 5 tahun BYD Atto 1 lebih hemat berkisar Rp 29 jutaan hingga Rp 40 jutaan.
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR