GridOto.com - PO Sumber Alam belum akan langsung mengambil keputusan penggunaan bus listrik untuk layanan antar kota antar provinsi (AKAP).
Manajemen menyebut, mereka masih membutuhkan lebih banyak data dari rangkaian uji coba yang sedang berjalan.
“Kalau dari uji pertama (Mei-Juli 2025) sebenarnya tidak ada masalah. Tapi bus listrik yang jalan di rute AKAP kan baru ini, jadi kami masih perlu banyak data sebetulnya,” ujar Boy Setyadi Nugroho, Manager PO Sumber Alam di Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (15/8/2025).
Boy menjelaskan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan Kalista sebagai penyedia ekosistem kendaraan listrik.
“Kami juga terus diskusi bagaimana cara menambah animo masyarakat untuk menggunakan bus listrik ini,” tambahnya.
Uji coba tahap kedua bus listrik Sumber Alam berlangsung mulai 16 Agustus hingga 31 Oktober 2025.
Armada yang digunakan merupakan Higer asal Cina, dengan rute Bekasi-Yogyakarta sejauh rata-rata 541 km.
Waktu tempuh tercatat 11-12 jam, setara bus konvensional karena pengisian daya dilakukan bersamaan dengan jam istirahat.
Boy menyebut, okupansi selama uji coba masih relatif kecil.
Baca Juga: Pak Wawi Cerita Pengalaman Pertama Bawa Bus Listrik Bekasi-Yogyakarta, Begini Katanya
“Untuk okupansi itu saat ini rata-rata 11 orang per hari. Itu masih jauh dari yang kami harapkan, mungkin karena banyak penumpang yang belum mengenal bus listrik,” katanya.
Adapun harga tiket bus listrik dipatok Rp 170 ribu termasuk makan satu kali.
Tarif ini lebih rendah dibanding kelas Rp 190 ribu di Sumber Alam yang dilengkapi AC dan toilet.
“Bus listrik ini dimasukkan ke harga Rp 170 ribu karena dia tanpa toilet,” jelas Boy.
Untuk saat ini, Sumber Alam baru mengoperasikan satu unit bus listrik.
“Itu masih dalam tahap diskusi, sampai nanti setelah selesai masa uji coba. Jadi sementara baru satu ini,” ungkap Boy.
Uji coba ini digagas Kalista dan PO Sumber Alam sebagai yang pertama di Indonesia untuk rute AKAP menggunakan bus listrik.
Kalista sendiri tidak hanya menyediakan armada, tapi juga menghadirkan ekosistem pendukung mulai dari infrastruktur, SDM, sistem pemantauan, hingga dukungan teknis secara real-time.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR