GridOto.com - Ramainya isu perang harga mobil listrik di Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025 masih menjadi topik hangat di tengah masyarakat.
Beberapa merek rela mengeluarkan produk dengan harga lebih murah dari kompetitornya, agar dilirik konsumen.
Bahkan, ada beberapa merek yang rela menurunkan harga jual produk mereka supaya bisa lebih murah, atau setidaknya menyamai banderol kompetitor.
Menanggapi fenomena perang harga ini, Intan Vidiasari selaku GM of Marketing Communication & PR Division MMKSI memberikan komentarnya.
Menurut wanita yang akrab disapa Mamabishi ini, MMKSI tidak akan mengikuti tren perang harga tersebut.
"Pertama konsumen sekarang makin pintar ya, artinya mereka tidak hanya mengutamakan harga kendaraan pada saat beli, dia mempertimbangkan kalau membeli mobil itu artinya kontrak jangka panjang," kata Intan di Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
"Artinya gimana kami memberikan kualitas bagus, mangkanya survei-survei untuk mengeluarkan mobil kita world premier 2 kali X-Pander dan Destinator," katanya.
Kedua, Intan menambahkan, saat hendak membeli mobil, sebaiknya kita memahami terlebih dulu biaya kepemilikan atau cost ownership.
"Mungkin Mitsubishi satu-satunya brand yang enggak pernah memberikan diskon gede-gedean," tuturnya.
Kendati isu perang harga masih masih terus bergejolak, pihak MMKSI percaya bahwa konsumennya masih banyak memikirkan total cost ownership.
"Masih punya konsumen yang memiliki pemikiran bahwa kalau saya beli mobil saya harus mempertimbangkan total cost ownershipnya. Hal itu terbukti dengan SPK yang lumayan dan enggak pernah drop dari target," tutur Intan.
Baca Juga: Jadi Ban Resmi Mitsubishi New Xpander dan New Xpander Cross, Ini Kelebihan Bridgestone Ecopia EP150
Hal ini penting diketahui karena berguna untuk mengelola keuangan jangka panjang.
Cost ownership mencakup berbagai komponen yang harus diperhitungkan selama masa kepemilikan mobil, di luar harga pembelian awal.
Menghitung biaya ini membantu memastikan bahwa pemilik kendaraan tidak hanya siap untuk membeli mobil, tetapi juga siap untuk menanggung biaya operasionalnya.
"Bagaimana caranya ketika menjualnya sangat rendah harganya akan semakin rendah lagi. Kalau kita mau mengorbankan dari sisi kualitas mungkin bisa tercapai harga yang benar-benar sangat price war, cuma-kan kita tidak mau mengorbankan itu untuk masa depannya konsumennya," paparnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR