"Benar, menurutku penaltinya terlalu berat. Aku setuju jika penaltinya dikurangi beberapa detik, mungkin dikurangi sebagian. Mungkin empat detik saja di Sprint, dan delapan detik di balapan utama sepertinya lebih logis," terusnya.
Marquez sendiri hampir saja terkena penalti ini di sprint race MotoGP Republik Ceko.
Ia harus sengaja melambat dan melakukan slip stream agar tekanan ban kembali normal.
Bahkan rekan setimnya, Pecco Bagnaia mengalami nasib lebih tragis.
Saat sprint race MotoGP Ceko, performanya tiba-tiba menurun drastis.
Diketahui Ia sengaja melambat setelah melihat notifikasi di panel motornya bahwa tekanan ban depan terlalu rendah.
Takut akan penalti, Pecco yang sempat menyodok ke posisi kedua terpaksa melambat sampai melorot ke posisi ketujuh.
Malangnya, belakangan diketahui notifikasi tersebut ternyata adalah kesalahan elektronik dari motornya.
Hal ini diakui langsung oleh Gabriele Conti, insinyur elektronik Ducati.
"Kami memang mengalami masalah saat sighting lap dan di grid kami mencoba memperbaikinya.
Itu agak rumit tapi kami berhasil mengatasinya. Tapi masalah pertama itu justru memicu masalah lain yang tidak biasa (notifikasi yang salah)," beber Conti, masih dikutip dari Crash.net.
Dengan adanya insiden yang menimpa Bagnaia dan keluhan dari Marquez, wajar jika desakan untuk merevisi aturan tekanan ban semakin kuat.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR