Penjual BBM dadakan terjadi di depan sejumlah SPBU di Jember dengan harga dua kali lipat. Imam Nawawi, warga Kecamatan Ambulu, Jember, mengatakan sudah kehabisan BBM sejak kemarin (28/7/2025).
Ia memutuskan membeli pertamax eceran dua liter seharga Rp 50.000 agar bisa berangkat kerja malam harinya.
Saat mengantre BBM di SPBU Dukuhdempok Kecamatan Wuluhan, ia sempat menawar BBM milik orang di depannya, tapi ditolak.
"Terus aku dikasih petunjuk sama mereka agar bisa dapat BBM cepat, tetapi harganya mahal," katanya.
Nawawi ditunjukkan seorang pria bermotor Thunder tepat di depan SPBU yang rupanya menjual BBM di dalam tangki motor tersebut.
Baca Juga: Damkar Serba Bisa, Rela Menyabuni Aspal Jalan Bondowoso-Jember Sejauh 2 Kilometer Gegara Ini
Ketika ada yang membeli, kata dia, BBM di dalam tangki motor itu dipindah ke dalam botol sesuai volume pembelian.
"Daripada antre lima jam, enggak omes (tak sabar, Red) aku," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan bahwa keberadaan tengkulak tidak bisa dihindari, namun juga tak bisa dibiarkan.
Ia memahami bahwa banyak orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Pemkab Jember, kata dia, akan terus memantau bersama pihak kepolisiaan.
"Kami akan terus semaksimal mungkin bisa meminimalisasi tengkulak-tenkulak," katanya dalam siaran resminya Senin (28/7/2025) malam.
Untuk diketahui, kelangkaan BBM di Jember terjadi sejak penutupan total lalu lintas jalur Gumitir Jember-Banyuwangi, 24 Juli 2025 lalu.
Pasokan BBM dialihkan dari Surabaya hingga Malang dan mengalami keterlambatan, menyebabkan antrean panjang di 40 SPBU di wilayah Jember.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR