GridOto.com - PT Plaza Auto Mega selaku Agen Pemegang Merek (APM) Subaru di Indonesia membuka peluang terkait kemungkinan merakit mobil secara lokal atau Completely Knock Down (CKD).
Seperti diketahui, seluruh jajaran model Subaru yang dijual di Indonesia saat ini, masih berstatus impor utuh alias Completely Built Up (CBU) dari Jepang.
Namun, rencana untuk memproduksi lokal mobil Subaru belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
CEO Subaru Indonesia, Arie Christopher, menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih memprioritaskan penguatan brand awareness di pasar Indonesia.
Menurutnya, keputusan untuk merakit lokal erat kaitannya dengan volume penjualan, dan saat ini Subaru belum menjadikan angka penjualan sebagai fokus utama.
“Kalau ngomong CKD, pasti hubungannya sama volume penjualan, kan? Ya, balik lagi, saat ini Subaru fokusnya adalah memperkuat brand awareness,” kata Arie saat berada di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
“Saya enggak bilang ga ada (kemungkinan CKD), tapi saat ini fokus Subaru adalah untuk meningkatkan brand awareness dulu," sambungnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jika pertumbuhan brand terus berkembang positif, tidak menutup kemungkinan produksi lokal bisa menjadi opsi ke depan.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail Subaru selama periode Januari hingga Mei 2025 tercatat sebanyak 109 unit.
Baca Juga: Mobil Listrik Belum Jadi Target, Subaru Pilih Santai di Tengah Tren Elektrifikasi
Perolehan itu turun 51,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 225 unit.
Sementara dari sisi wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer, Subaru mencatat angka 107 unit pada periode yang sama.
Model sport BRZ menjadi kontributor terbesar dengan 32 unit, disusul Forester sebanyak 31 unit, WRX Sedan 18 unit, Crosstrek 15 unit, Outback 6 unit, dan WRX Wagon sebanyak 5 unit.
Meski mencatat penurunan penjualan, Arie tetap menunjukkan optimisme terhadap pasar otomotif Tanah Air.
Ia menilai fluktuasi bisnis merupakan hal yang lumrah dan melihat potensi besar dari pasar domestik.
“Yang namanya kondisi bisnis ya, up and down itu biasa. Tapi ke depannya, potensi di Indonesia itu masih sangat besar. Itu pula yang diakui oleh prinsipal kami,” ujarnya.
Ia menambahkan, Indonesia dengan total pasar lebih dari satu juta unit per tahun serta tingkat kepemilikan mobil yang masih relatif rendah, tetap menjadi pasar yang menjanjikan bagi berbagai merek, termasuk Subaru.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR