GridOto.com - Hozon New Energy Automobile Co., selaku induk perusahaan Neta Auto memberikan pernyataan resmi mereka terkait proses restrukturisasi yang dilakukan mulai hari ini, Kamis (12/6/2025).
Melalui keterangan resminya, Hozon New Energy memaparkan bahwa tujuan restrukturisasi ini adalah menyelesaikan krisis utang melalui prosedur hukum, dan memperkenalkan sumber daya strategis.
Selain itu, restrukturisasi ini bertujuan mengoptimalkan sistem manajemen, dan membuka jalur baru untuk pembangunan berkelanjutan perusahaan.
"Kami memahami bahwa pilihan ini memengaruhi setiap mitra, karyawan, dan pemilik mobil," tulis manajemen Neta dalam keterangan resminya, Kamis (12/6/2025).
Seperti yang sudah banyak diberitakan sebelumnya, dalam beberapa tahun terakhir Hozon New Energy menghadapi rintangan akibat persaingan ketat di sektor energi baru.
Penurunan penjualan, beban utang, dan masalah rantai pasokan semuanya mengakibatkan kesulitan operasional.
Namun, Hozon New Energy mengklaim perusahaan masih memiliki akumulasi teknologi inti dan nilai pasar.
Sebagai langkah strategis, perusahaan akan direvitalisasi melalui optimalisasi utang, perbaikan manajemen, dan suntikan modal.
Dari segi manajemen, Hozon New Energy akan menunjuk CEO baru yang diklaim memiliki pengalaman memimpin perusahaan otomotif internasional.
Baca Juga: Dealer Neta Kelapa Gading Pamit Tutup, Ternyata Ini Penjelasannya
Namun, dalam pernyataan resmi tersebut mereka tidak mengumumkan siapa orang yang akan menjadi CEO baru.
Terkait operasional bisnis, Hozon New Energy mengumumkan untuk pasar China, pabrik produksi Neta di Tongxiang akan kembali beroperasi secara bertahap selama enam bulan ke depan.
Sementara untuk operasional bisnis Neta di luar China, termasuk Indonesia, Hozon New Energy mengklaim tidak akan terpengaruh.
"Perjanjian jaminan telah ditandatangani untuk kerja sama dengan dealer luar negeri. Pasokan suku cadang, dan jaringan layanan purna jual beroperasi penuh," tulis keterangan resmi tersebut.
Sebelumnya, Neta diisukan akan bangkrut karena bisnis yang kurang baik di China.
Neta terpantau memindahkan lokasi kantor mereka, serta disebut menunggak pembayaran gaji para karyawan.
Di Indonesia, beberapa jaringan dealer Neta seperti di Kelapa Gading dan Puri Indah terpantau sudah tutup dan berganti merek.
Meski begitu, sampai saat ini Neta tetap menjalankan bisnis mereka di Indonesia.
Bahkan, melalui akun Instagram @netaindonesia, Neta terpantau baru saja meresmikan kerja sama di sektor layanan purnajual dengan Otoklix.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR