GridOto.com- Mengganti kaca depan mobil tidak bisa dilakukan sembarangan, terutama jika mobil dilengkapi fitur sensor dan pemanas kaca.
Menurut Rahmat Hidayat, Marketing Support Fauzi Kaca Mobil di kawasan Pekayon, Jakarta Timur, kesalahan dalam pemasangan kaca depan dapat menyebabkan sensor tidak berfungsi atau error.
"Kalau sensor salah pasang biasanya, engine sensor-nya bisa nggak ngebaca atau error. Nah, jadi mekaniknya juga harus yang udah terbiasa sama fitur tersebut," ujar Rahmat.
Sensor pada kaca depan, seperti sensor hujan atau kamera untuk sistem bantuan pengemudi, memiliki posisi dan kalibrasi yang presisi.
Baca juga: Sering Disepelekan, Kebiasaan Ini yang Bikin Kaca Mobil Berjamur!
Kesalahan sedikit saja dalam pemasangan bisa membuat sistem tidak bekerja dengan baik, bahkan memicu peringatan di dashboard.
Selain sensor, fitur pemanas kaca atau defogger juga rentan rusak jika pemasangan tidak tepat.
"Kesulitannya pasang kaca depan sama belakang itu lebih mudah yang belakang. Kalau kaca depan itu dua lapis, ada lamisafe, sensor, sama fitur pemanas kaca," jelas Rahmat.
Kaca depan modern umumnya menggunakan kaca laminated yang terdiri dari dua lapisan kaca dengan lapisan plastik di tengahnya, serta dilengkapi elemen pemanas dan sensor.
Baca juga: Kaca Depan Mobil Tiba-tiba Retak? Ini Kemungkinan Penyebabnya
Pemasangan yang tidak sesuai prosedur dapat merusak elemen pemanas atau membuat sensor tidak terkalibrasi dengan benar.
Oleh karena itu, penting untuk memilih bengkel yang berpengalaman dan memahami teknologi pada kaca mobil modern.
Dengan begitu, fungsi sensor dan pemanas kaca dapat tetap optimal setelah penggantian kaca depan.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR