GridOto.com - Satu unit mobil milik Dishub berubah wujud jadi besi rongsokan di Solo.
Tepatnya ketika melintas di jalan MT Haryono, Mangkubumen, Banjarsari, Solo (29/5/2025) pagi.
Kejadian tersebut terjadi tepatnya di simpang empat Brayat dimana sekitar pukul 08.54 WIB.
Sempat beredar informasi kalau mobil tersebut adalah transportasi umum jenis Feeder milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo.
Namun informasi tersebut dibantah oleh Kepala UPTD Transportasi Dishub Kota Solo, Agus Purnomo.
Ia mengatakan bahwa kendaraan yang terbakar bukan termasuk Feeder yang biasa mengangkut penumpang.
Agus menjelaskan bahwa kendaraan yang terbakar tersebut merupakan mobil operasional dari unitnya.
"Sekali lagi kami tegaskan, mobil tersebut bukan jenis Feeder atau plat kuning. Tapi mobil operasional cadangan di UPTD kami," terang Agus saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Angkot di Bogor Kini Tak Bisa Ngetem Seenaknya, Ketahuan Ngeyel Dishub Siap Lakukan Ini
"Sekali lagi kita tekankan, itu (kendaraan) bukan untuk Feeder layanan cuma itu untuk operasional (internal) UPTD Transportasi (Dishub Solo)," kata dia.
Agus menjelaskan bahwa mobil tersebut berbeda dengan Feeder salah satu cirinya adalah warna plat nomor kendaraan. Yakni warna merah, bukan kuning sebagai kategori angkutan masyarakat.
Sementara itu, tiga penumpang yang ada di dalam mobil ditegaskan Agus merupakan pegawai atau sopir dari UPTD Transportasi, bukan penumpang umum.
"Itu tadi dari teman kita (pegawai) dari UPTD Transportasi untuk diantar ke kantor Dishub berkaitan dengan giat pada hari ini untuk layanan mobil listrik, ada layanan bis tingkat, dan beberapa layanan lain," lanjut dia.
Agus juga membenarkan bahwa dari keterangan sopir kendaraan telah terjadi kebocoran bahan bakar dan konsleting listrik saat mobil tengah melaju.
"Jadi tadi sampai di simpang empat RS Brayat ada arus pendek dan kebocoran BBM dan akhirnya terbakar. Untuk korban Alhamdulillah tidak ada. Driver dan tim kami semuanya selamat," urainya.
Berbeda dengan mobil layanan umum seperti Feeder maupun BST, Agus menerangkan bahwa selalu dilakukan pengecekan sebelum kendaraan beroperasi dan sesudah kendaraan beroperasi.
"Saya tekankan lagi bahwa mobil itu tadi untuk operasional kita. Kalau untuk layanan baik Feeder maupun BST saya tekankan semuanya aman, karena sebelum berangkat kita ada Rampcheck untuk memastikan kendaraan dalam kondisi optimal," tegasnya.
Disinggung terkait kerugian yang dialami, Agus menerangkan bahwa satu unit kendaraan berplat merah tersebut ditaksir bernilai Rp 25 juta.
"Satu unit itu kemarin dalam lelang bernilai Rp 25 juta," pungkasnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR