GridOto.com - Organisasi Masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) kantongi Rp 1 miliar tiap tahun dari Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan.
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, dalam tiap tahunnya ormas tersebut bisa mengantongi uang Rp 1 miliar dari bisnis parkir itu.
Hal itu diketahui polisi setelah membuat hitungan berdasarkan jumlah rata-rata kendaraan yang parkir di lahan itu dalam tiap harinya.
Dalam sehari, sekitar 600 kendaraan roda dua dan 170 kendaraan roda empat.
Untuk tarif parkir kendaraan roda dua sebesar Rp 3.000 dan kendaraan roda empat Rp 5.000.
"Sehingga di dalam satu hari apabila kita akumulasi selama satu tahun, ini bisa mencapai angka lebih dari Rp 1 miliar. Ini sudah berlangsung dari 2017," beber Wira di Mapolda Metro Jaya, (26/5/25) dikutip dari Kompas.com.
"Kemudian berdasarkan hasil pendalaman kalau kita hitung dari 2017 sampai sekarang kurang lebih sudah dapat mungkin lebih dari Rp 7 miliar lebih hasil yang diperoleh dari mengelola parkir di rumah sakit RSU Tangsel," ujarnya.
Baca Juga: Lahan Basah, Ormas Vs Swasta Geger Geden Demi Pengelolaan Parkir di RSUD Tangsel
Hasil uang parkir liar itu dibagi-bagikan ke anggota ormas yang terlibat dan ketua ormas PP Tangsel.
"Hasil parkir itu dibagi mulai dari anggota PP untuk memberi akomodasi kantor, kemudian memberikan iuran kepada organisasi, memberikan jatah kepada ketua PP perharinya juga ada, sampai dengan setiap bulan," kata Wira.
Wira mengungkapkan, Pemkot Tangsel juga telah menghitung potensi daerah yang hilang akibat lahan parkir di RSU Tangsel dikuasai ormas.
Diperkirkaran, Pemkot Tangsel mengalami kerugian mencapai Rp 5 miliar.
"Inspektorat daerah Tangerang Selatan telah melakukan penghitungan potensi kerugian terhadap pemasukan daerah," jelasnya.
"Uang yang seharusnya masuk ke kas daerah itu sudah dihitung dari inspektorat daerah Itu kurang lebih harusnya bisa disetor ke kas daerah sekitar Rp 5.000.000.000," ujar Wira.
Diberitakan sebelumnya, keributan terjadi antara anggota ormas dan pekerja PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI) di RSU Kota Tangerang Selatan, (21/5/25).
Baca Juga: Total 19 Anggota Ormas Kelola Parkir di Wisma Atlet Digulung, Omzet Sebulan Fantastis
Peristiwa tersebut menjadi sorotan setelah video keributan yang terjadi di lokasi diunggah di media sosial, memperlihatkan ketegangan antara kedua pihak di area parkir.
Di dalam video itu memperlihatkan tiga pria, diduga anggota ormas Pemuda Pancasila (PP), menolak pindah dari area pemasangan sistem parkir otomatis.
"Bangun, bangun," ujar seorang pekerja PT BCI sambil mencoba menarik salah satu dari mereka.
"Enggak mau," jawab pria dari ormas itu berulang kali.
Ketegangan makin memanas hingga malam hari. Kedua pihak, ormas dan pekerja parkir, bahkan sempat terlibat adu fisik.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR