"Hasil parkir itu dibagi mulai dari anggota PP untuk memberi akomodasi kantor, kemudian memberikan iuran kepada organisasi, memberikan jatah kepada ketua PP perharinya juga ada, sampai dengan setiap bulan," kata Wira.
Wira mengungkapkan, Pemkot Tangsel juga telah menghitung potensi daerah yang hilang akibat lahan parkir di RSU Tangsel dikuasai ormas.
Diperkirkaran, Pemkot Tangsel mengalami kerugian mencapai Rp 5 miliar.
"Inspektorat daerah Tangerang Selatan telah melakukan penghitungan potensi kerugian terhadap pemasukan daerah," jelasnya.
"Uang yang seharusnya masuk ke kas daerah itu sudah dihitung dari inspektorat daerah Itu kurang lebih harusnya bisa disetor ke kas daerah sekitar Rp 5.000.000.000," ujar Wira.
Diberitakan sebelumnya, keributan terjadi antara anggota ormas dan pekerja PT Bangsawan Cyberindo Indonesia (BCI) di RSU Kota Tangerang Selatan, (21/5/25).
Baca Juga: Total 19 Anggota Ormas Kelola Parkir di Wisma Atlet Digulung, Omzet Sebulan Fantastis
Peristiwa tersebut menjadi sorotan setelah video keributan yang terjadi di lokasi diunggah di media sosial, memperlihatkan ketegangan antara kedua pihak di area parkir.
Di dalam video itu memperlihatkan tiga pria, diduga anggota ormas Pemuda Pancasila (PP), menolak pindah dari area pemasangan sistem parkir otomatis.
"Bangun, bangun," ujar seorang pekerja PT BCI sambil mencoba menarik salah satu dari mereka.
"Enggak mau," jawab pria dari ormas itu berulang kali.
Ketegangan makin memanas hingga malam hari. Kedua pihak, ormas dan pekerja parkir, bahkan sempat terlibat adu fisik.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR